CAHAYA RAMADANINTERNASIONAL

Ramadhan di Mesir 2025, dari Kafe-kafe di Sepanjang Sungai Nil Hingga Fanous dan “Meja Rahmat”

AsSajidin.com, Mesir — Bulan Ramadhan di Mesir memang unik dan menarik serta selalu ditunggu-tunggu oleh warga setempat dan juga wisatawan.

Karena Ramadhan di negeri Piramida ini bukan sekadar bulan puasa, tetapi perayaan budaya yang menghidupkan setiap sudut kota dengan lampu-lampu warna-warni, suara mesaharaty (penabuh genderang sahur), dan tradisi berbagi yang menghangatkan hati.

 

Foto : Media.or.id

Mengutip TVRINews, Ramadan di Mesir dipenuhi dengan momen spiritual dan kebersamaan.

Dari berbuka puasa bersama di jalanan hingga festival lentera khas “fanous,” pengalaman Ramadhan di negeri para Firaun ini begitu unik dan berkesan.

Di malam Ramadhan, jalanan Mesir bersinar dengan dekorasi meriah. Fanous, lentera khas Ramadhan, menerangi rumah dan tempat umum, membawa suasana hangat penuh kebersamaan.

Lihat Juga :  Restoran dan Cafe Diawasi BPPD, Curang Siap-siap Dipidana

Sementara itu, suara mesaharaty membangunkan warga sebelum fajar, melanjutkan tradisi berusia berabad-abad.

Kehidupan malam Mesir berubah menjadi pesta cahaya dan kebersamaan. Kafe-kafe di sepanjang Sungai Nil dipenuhi dengan tawa dan obrolan hangat.

Foto : TVRINews

Sedangkan pusat perbelanjaan seperti City Stars di Kairo dan First Mall di Giza menjadi destinasi favorit untuk berburu kebutuhan Ramadhan.

Ramadhan menjadi momen bagi warga Mesir untuk mempererat solidaritas. Tradisi “Meja Rahmat” atau “Mawaid Al-Rahman” di mana makanan gratis disediakan bagi yang membutuhkan, menjadi simbol kemurahan hati masyarakat Mesir.

Iftar di Mesir bukan sekadar berbuka puasa, tetapi perayaan rasa. Dari hidangan klasik seperti ful medames dan taameya (falafel khas Mesir), hingga manisan menggoda seperti konafa dan qatayef.

Lihat Juga :  Warga Jerman Berduka, Legenda Sepak Bola Itu Telah Tiada, Wafat di Usia 78 Tahun 
Al Qahwa Cafe. (Foto : Tripadvisor)

Setiap suapan adalah bagian dari tradisi yang diwariskan turun-temurun. Suhoor pun tak kalah penting, dengan menu bergizi yang siap menjaga energi sepanjang hari.

Ramadhan di Mesir juga menjadi ajang hiburan. Serial televisi baru tayang setiap malam, menarik jutaan penonton, sementara turnamen sepak bola dadakan di jalanan menghidupkan semangat kebersamaan.

Bagi wisatawan, Ramadan adalah waktu yang unik untuk menikmati budaya Mesir, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Menghormati orang yang berpuasa dengan tidak makan atau minum di tempat umum saat siang hari, mengenakan pakaian sopan, serta menjaga ketenangan adalah bentuk penghormatan terhadap tradisi lokal.

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button