KAJIANKALAMSYARIAH

Asbabun Nuzul Surat At-Takwir

AsSajidin.com, Palembang — Mengutip Liputan6.com, asbabun nuzul Surah At-Takwir ada pada ayat 28 dan 29.

Imam Ibnu Jarir dan Imam Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadits melalui Sulaiman ibnu Musa.

Sulaiman ibnu Musa menceritakan, ketika surah At-Takwir ayat 28 diturunkan, Abu Jahal mengatakan bahwa hal tersebut terserah kepada diri kami sendiri.

Jika kami menghendaki, niscaya kami dapat menempuh jalan yang lurus itu, dan jika kami tidak menghendakinya, niscaya kami tidak akan dapat menempuh jalan itu.

Arti ayat 28 berbunyi: “Bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus.” 

Kemudian Abu Jahal berceletuk bahwa manusia atau ia sendiri berhak dan terserah mau menentukan ‘jalan lurus’ dalam hidupnya seperti apa.

Maksudnya ia merasa bebas menentukan jalan hidupnya tanpa harus mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW untuk menempuh jalan yang lurus itu.

Lihat Juga :  Asbabun Nuzul Surat Al-Insyirah 

Karena komentar Abu Jahal itu, lalu Allah SWT menurunkan surah At-Takwir ayat 29, “Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan lurus itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.”

 

Mata Rabun

Melansir Kalam.sindonews.com, khusus keistimewaan Surat At-Takwir atau Kuwwirat, menurut Sayyid Muhammad Taqi Al-Muqaddam dalam bukunya berjudul Khazanah Al-Asrar , membaca surat ini dapat memperkuat pandangan mata dan menghilangkan penyakit mata atau kerabunan.

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang hendak melihat keadaan hari kiamat seakan-akan ia melihat dengan matanya sendiri, maka hendaklah ia membacanya yakni idzasy-syamsu kuwwirat (Surat At-Takwir), Idzas-Syama’un-fatharat (Al-Infithar), dan idzas-sama’un’syaqqat (Al-Insyiqaq).” (HR Ahmad )

Dalam Tafsirul Burhan juga disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat ini (Surat At-Takwir), maka Allah akan melindunginya dari terbukanya kejelekan ketika amal catatan (perbuatannya selama hidup di dunia) dibentangkan, dan ia melihat Nabi Muhammad SAW, sedang ia dalam keadaan aman. Dan barangsiapa yang membacanya atas orang yang terkena sakit mata, atau ujung-ujungnya, maka ia akan terbebas darinya dengan izin Allah.” 

Sedangkan dalam kitab Tsawabul A’mal dinyatakan bahwa Abi Abdullah berkata: “Barangsiapa yang membaca ‘abasa wa tawalla (‘Abasa) dan Idzasy-syamsu kuwwirat (Surat At-Takwir), maka ia akan berada di bawah sayap (perlindungan) Allah, di dalam naungan Allah dan kemuliaan-Nya, di dalam surga-Nya. Insya Allah.”

Lihat Juga :  Asbabun Nuzul Surat Al-Qari'ah

At-Takwir bermakna “menggulung”. Surat yang terdiri atas 29 ayat ini termasuk dalam golongan Surat Makkiyyah dan diturunkan setelah Surat Al-Lahab.

Adapun kata At-Takwir yang disajikan sebagai nama surat ini adalah bentuk masdar dari lafaz kuwwirat yang terdapat pada ayat pertama.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button