KALAMSYARIAH

Asbabun Nuzul Surat Al-Lail

AsSajidin.com, Palembang — Seperti dilansir Dream.co.id dari berbagai sumber, berikut asbabun nuzul Surat Al-Lail:

Salah satunya dijelaskan dalam riwayat Ibnu Hatim yang menceritakan tentang seorang pemilik pohon kurma yang memiliki pohon dengan mayangnya menjulur hingga ke rumah tetangga sebelah yang fakir. Tetangga yang fakir itu ternyata memiliki banyak anak yang harus dinafkahi.

Setiap kali berbuah, si pemilik pun memetik hasilnya dari rumah tetangganya tersebut namun bila kurma tersebut jatuh dan dipungut oleh anak-anak tetangganya yang fakir itu, ia segera merampasnya.

Bahkan yang sudah masuk ke mulut anak-anak itu pun juga dipaksa untuk mengeluarkannya.

Lantas orang fakir itu mengadukan hal ini ke Rasulullah SAW. Mendengar kisah tersebut, beliau berjanji akan menyelesaikan masalah ini.

Kemudian Nabi SAW menemui pemilik kurma yang bakhil itu. Beliau SAW bersabda, “ Berikanlah kepadaku pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah si fulan, dan bagianmu sebagai gantinya pohon kurma di surga.” 

Pemilik pohon kurma itu berkata, “ hanya sekian tawaran tuan? Aku mempunyai banyak pohon kurma dan pohon kurma yang diminta itu paling baik buahnya.” Kemudian pemilik pohon kurma itu pergi.

Pembicaraan itu didengar oleh seorang dermawan yang langsung datang kepada Nabi dan berkata :

“Apakah tawaran tuan itu juga berlaku bagiku, jika pohon kurma itu telah menjadi milikku?” Nabi menjawab, “ Ya”.

Orang itu kemudian menemui pemilik pohon kurma. Pemilik pohon kurma itu pun berkata, “ apakah engkau tahu bahwa Muhammad SAW menjanjikan pohon kurma di surga sebagai ganti pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah tetanggaku? 

Dan bahwa aku telah mencatat tawarannya, akan tetapi buahnya sangat mengagumkan, padahal aku banyak mempunyai pohon kurma, dan tidak satu batang pohon pun yang selebat itu.”

Orang dermawan itu berkata, “ apakah kau mau menjualnya?” Ia menjawab, “ Tidak, kecuali apabila ada orang yang sanggup memenuhi keinginanku, akan tetapi pasti tidak akan ada orang yang sanggup.”

Lihat Juga :  Doa yang Diperebutkan Malaikat

Dermawan itu berkata lagi, “ berapa yang engkau inginkan?” Ia berkata, “ aku inginkan empat puluh pohon kurma.”

Ia pun terdiam kemudian berkata lagi, “ engkau minta yang bukan-bukan, baik aku berikan 40 pohon kurma kepadamu, dan aku minta saksi jika engkau benar-benar mau menukarnya.”

Ia memanggil sahabat-sahabatnya untuk menyaksikan penukaran itu. Orang dermawan itu pun menghadap kepada Nabi dan berkata, “ Ya Rasulullah! Pohon kurma itu telah menjadi milikku dan aku serahkan kepada Tuan.” 

Nabi Muhammad SAW kemudian menemui si fakir, “ ambillah pohon kurma ini untukmu dan keluargamu.” 

Kemudian turun seluruh surat Al-Lail yang membedakan kedudukan dan akibat orang yang bakhil dengan orang yang dermawan.

 

Keutamaan Surat Al-Lail

Melansir Medan.tribunnews.com, berikut ini keutamaan surat Al-Lail dikutip dalam kitab Lamahatul Anwar wa Nafahatul Azhar, Muhammad bin Abdul Wahid Al-Ghafiqi menyebutkan dua riwayat mengenai keutamaan membaca surat Al-Lail.

Lihat Juga :  Demi Malam, Pentingnya Menjaga Takwa, Surat Al-Lail, Bacaan Arab, Latin dan Terjemahannya

1. Orang yang membaca surah Al-Lail, maka dia akan mendapatkan keridhaan dari Allah dan kesulitannya akan dihilangkan serta akan mendapatkan kemudahan dalam setiap urusannya.

عن ابي بن كعب قال: قال لي النبي صلى الله عليه وسلم من قرأ سورة والليل اذا يغشى اعطاه الله يرضى وعافاه من العسر ويسر له اليسر

Dari Ubay bin Ka’ab, dia berkata; Nabi SAW berkata kepadaku: ‘Barangsiapa membaca surah Wal laili idza yaghsya, maka Allah akan memberinya hingga Dia ridha, dan Dia akan menyelamatkannya dari kesulitan serta Dia akan mempermudah urusannya.

2. Orang yang membaca surah Al-Lail, maka dia akan mendapatkan keridhaan dari Allah SWT dan keamanan.

Hal ini berdasarkan riwayat berikut:

عن النبي صلى الله عليه وسلم انه قال: من قرأ سورة والليل اذا يغشى اعطاه الله الرضى والامان

Dari Nabi SAW, bahwa beliau bersabda: “Barangsiapa membaca surah Wal laili idza yaghsya, maka Allah akan memberikan keridhaan dan keamanan padanya.”

Selain itu, disebutkan oleh Imam Al-Syaukani dalam kitab Fathul Qadir, bahwa termasuk surah yang dibaca oleh Nabi SAW dalam shalat Dzuhur dan Ashar adalah surah Al-Lail.

Ini berdasarkan hadis riwayat Imam Al-Baihaqi dari Jabir bin Samurah, dia berkata:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ وَاللَّيْلِ إِذا يَغْشى وَنَحْوِهَا

“Nabi SAW dalam shalat Dzuhur dan Ashar membaca surah Wal laili idzaa yaghsyaa dan surah sejenis.”

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button