ASSAJIDIN.COM — Mengutip Bersamadakwah.net, Syaikh Muhammad Abduh menjelaskan, orang Arab jahiliyah biasa bersantai di waktu Ashar.
Mereka bercengkerama dan bercanda, hingga saling menyinggung dan akhirnya terjadi perselisihan dan permusuhan. Mereka pun mengutuk waktu ashar.
Maka Allah menurunkan surat ini untuk memberikan peringatan, bukan waktu ashar yang salah tetapi merekalah yang salah.
Manusia akan berada dalam kerugian selama tidak memenuhi empat kriteria dalam surat ini.
Khasiat
Mengutip Kalam.sindonews.com, khusus keistimewaan surat Al-Ashr , Sayyid Muhammad Taqi Al-Muqaddam mengatakan jika dibacakan di depan barang yang disimpan maka barang tersebut akan terjaga, dan barangsiapa yang menulisnya di malam Jumat setelah Isya lalu dia membawanya untuk menemui penguasa maka dia akan selamat dari kejahatannya.
Dalam Tafsirul Burhan juga disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW telah bersabda:
“Barangsiapa yang membaca surat ini, maka Allah mencatatnya sepuluh kebaikan, mengakhiri hidup dengan keadaan baik (khusnul khatimah), termasuk dalam orang-orang yang melakukan kebenaran.
Dan jika dibacakan di atas harta yang dikuburkan di bawah tanah, atau disimpan, maka Allah akan menjaganya hingga pemiliknya mengeluarkannya.”
Sedangkan dalam Tsawabul A’mal dinyatakan bahwa Abi Abdullah berkata, “Barangsiapa yang membaca Surat Al-‘Ashr di dalam salat sunahnya, maka Allah akan membangkitkannya di hari kiamat dengan wajah bercahaya, tertawa, dan berbahagia hingga ia masuk surga.”
Al-‘Ashr sendiri artinya adalah “masa”. Surat yang terdiri atas tiga ayat ini termasuk dalam golongan Surat Makkiyyah dan diturunkan setelah Surat Asy-Syarh.
Ia diberi nama Surat Al-‘Ashr karena merujuk pada lafaz al-‘ashr yang terdapat pada ayat pertama
