KALAMUncategorized

Dua Hijaber Asal Indonesia dan Mesir Bertekad Taklukkan Mount Everest

AsSAJIDIN.COM — Mendaki gunung merupakan kegiatan yang tak hanya menguras tenaga tapi juga menantang. Tak sedikit orang yang tertarik untuk menekuni kegiatan adventure yang satu ini, terutama bagi mereka yang berjiwa petualang atau pecinta alam.

Kaum wanita pun tak ketinggalan, termasuk muslimah berhijab. Di Indonesia ada Khansa Syahla. Remaja berusia belasan tahun ini sudah mendaki puncak Jaya Wijaya. Ia bahkan berhasil menaklukkan salah satu tujuh gunung tertinggi di dunia, yaitu puncak Carstensz Papua saat berusia 11 tahun.

Di usianya yang muda tersebut, ia konsisten memakai hijab saat mendaki. Hijab yang ia pakai pun selalu panjang. Diajari ayahnya, ia mendaki dengan penuh kepasrahan kepada Allah SWT. Saat berhasil menduduki puncak gunung, ia mengaku kalimat takbir adalah andalannya.

Lihat Juga :  Bersyukurlah Menjadi Orang Indonesia

Di usia yang masih belia, Khansa punya mimpi yang tak kalah tinggi dari gunung yang dia daki. Tak menutup kemungkinan ia bisa menjadi wanita berhijab pertama yang berhasil mendaki puncak gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest.

Manal Roostom

Di luar negeri, ada Manal Roostom. Hijaber asal Mesir ini sudah lama dikenal sebagai pecinta olahraga, khususnya olahraga lari dan mendaki gunung. Popularitas dan kualitasnya membawa Manal menjadi salah satu Nike Run Club Coach.

Manal pernah mendaki gunung Kenya, gunung tertinggi kedua di Afrika yang memiliki ketinggian 5.199 m. Ia pun pernah mendaki gunung Kilimanjaro yang masuk ke dalam tujuh gunung tertinggi di dunia, dan gunung tertinggi di Afrika. Terakhir tahun 2016, ia berhasil mendaki gunung Himalaya.

Lihat Juga :  Tembus 10.118 Positif Corona, Jubir: Kita Sudah tidak Tahu Lagi Siapa yang Sakit di Sekitar Kita

“Di setiap ekspedisi yang saya lakukan, saya sering menjadi satu-satunya wanita Arab yang berhijab. Reaksi mereka selalu seperti, “Ya Tuhan, kami nggak tahu kamu dibolehkan untuk mendaki,” ungkap Manal seperti dilansir dari Nile FM.

Kendati begitu, Manal bertekad untuk menjadi Hijaber berdarah Arab pertama yang berhasil mendaki gunung Everest.

Menurutnya, ketika seseorang memakai hijab, maka otomatis ia mengenalkan Islam kepada lingkungannya. Jadi penting sekali untuk menjadi hijabers yang profesional, untuk memberikan image Islam yang baik di mata dunia.

Senada dengan ucapannya itu, Manal membentuk sebuah komunitas bernama Survival Hijab. Grup yang memiliki lebih dari 5000 anggota ini menjadi wadah para hijabers untuk saling mendukung dan mengembangkan potensi masing-masing. [*/sumber: islampos.com]

Back to top button