LENTERA

Mendidik Anak yang Masuk Pubertas dalam Islam

ASSAJIDIN.COM  — Memiliki anak merupakan anugerah yang dititipkan dari Allah kepada Orangtua yang telah dipercaya untuk mendidik anak tersebut.

Apalagi saat anak memasuki masa pubertas, mereka akan mengalami banyak perubahan, baik pada tubuhnya maupun mentalnya. Beberapa anak bisa melewati masa tersebut dengan baik, tapi ada juga beberapa yang kewalahan menghadapi semua perubahan yang terjadi.

Nah, sebagai orang tua terutama ibu memiliki peran penting dalam pertumbuhan anak saat ada di fase ini agar anak tidak salah memahami saat melewati masa ini.

Orangtua harus menempatkan diri untuk memberikan penjelasan dan pemahaman yang dapat mudah dimengerti oleh anak di setiap masanya.

Anak yang sering terjerumus salah satu sebabnya karena kurangnya komunikasi dan diskusi bersama orangtua.

Orang tua yang baik adalah orangtua yang mengajak anak-anak nya berdiskusi sebelum anak berdiskusi kepada orang lain.

Masa pubertas biasanya dimulai sekitar usia 7 dan 13 tahun pada anak perempuan, dan sekitar usia 9-15 tahun pada anak laki-laki. Tiap anak memasuki masa tersebut pada waktu yang berbeda-beda.

Lihat Juga :  5 Hadits tentang Ibu, Berbakti dan Jangan Durhaka

Pubertas adalah proses di mana anak laki-laki dan perempuan menjadi dewasa secara seksual. Jadi, memberikan edukasi seks pada anak remaja adalah hal yang sangat penting ketika mereka memasuki masa pubertas.

“Untuk anak laki-laki, Jelaskan kepada anak bahwa anak akan merasa kecenderungan terhadap wanita tetapi diingatkan bahwa hubungan laki laki dan perempuan tidak sah jika tidak ada ikatan pernikahan seperti abah dan umi. Berikan gambaran dan rasa agar anak mengerti bahwa hal itu tidak boleh,”kata Buyya Yahya dalam ceramah agamanya.

Beri pula pemahaman mengenai baligh dan proses dan tanda baligh baik pada anak perempuan dan laki-laki, sehingga ketika saat masa itu tiba, sang anak akan berbicara dan bercerita sendiri kepada orangtuanya.

“Biasakan di ajak bicara, dikasih wawasan, ketika baligh sudah menjumpai anak beritahu anak akan tanggung jawab apa yang ia pegang,”kata Buya Yahya.

Apabila suatu ketika anak diajak diskusi dengan orang lain atau kawan yang akan menjerumuskannya maka ia sudah paham karena sudah di beri pemahaman terlebih dahulu dari orangtua nya.

Lihat Juga :  Suami Soleh itu Takkan Merendahkan Istrinya

Bantu anak memahami bahwa ia akan mengalami perubahan fisik yang sama seperti anak-anak lain, hanya saja waktunya bisa berbeda. Yakinkan anak bahwa tubuhnya akan mencapai perkembangan yang seimbang pada akhirnya nanti.

“Untuk anak perempuan juga itu mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki nya adalah aurat. Beri pemahaman tentang syariat. Bahwa suaranya saja harus hati hati apalagi gerakan tuhuhnya. Jangan bersuara mendesah desah melemah gemulai. Karena akan mengundang negatif nafsu laki-laki,”katanya.

Kemudian, yakinkanlah anak remaja ibu bahwa emosi mereka yang campur aduk adalah bagian normal dari pubertas. Beri tahu dirinya bahwa ibu akan mendukung dan memahami dalam membantu mereka belajar bagaimana mengatur emosi. Yang terpenting, pastikan anak ibu tahu bahwa mereka bisa berbicara dengan ibu tentang apa pun.

Sibukkan anak sejak kecil dengan tahfidz quran, membaca quran, berdzikir di manapun ia berada. Tanamkan pada anak bahwa Allah ada di dalam hati dan fikirannya.( TRI KUMARTINI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button