DUNIA ISLAM

Melihat Pemakaman Ma’la di Mekkah, Tempat Siti Khadijah Istri Nabi Muhammad Dimakamkan, Tak Ada Bangunan Kuburan Berkeramik

AsSAJIDIN.COM —  Ma’la merupakan sebuah pemakaman. Ia juga nama sebuah wilayah yang ada di Makkah, yaitu Ma’la. Kita menempuh jarak sekitar 2 hingga 3 km dari Ma’la ke Masjidil Haram. Ia hanyalah sebuah pemakaman tanpa nisan dan bangunan makam yang permanen.

Ma’la bukanlah pemakaman layaknya pemakaman yang ada di Indonesia. Tak ada gundukan tanah maupun bangunan kuburan berkeramik dan memiliki nisan bertuliskan nama orang yang dikuburkan. Namun, Ma’la adalah pekuburan yang terlihat seakan hanyalah hamparan tanah datar. Hal yang membedakannya dengan tanah datar lainnya adalah batu-batu sekitar sekepalan tangan yang ada di atasnya. Hanya itulah pertanda bahwa itu adalah makam seseorang.

Pun tak terukir nama mereka yang dimakamkan di dalamnya. Kawasan pemakaman ini dikelilingi tembok yang tingginya sekitar satu hingga satu setengah meter.

Saat berkunjung ke Ma’la saya belum sempat memperoleh informasi tambahan mengenai keberadaan pemakaman Ma’la ini. Informasi yang saya dapatkan sebelumnya, Ma’la hanyalah pemakaman di mana sebagian jamaah haji Indonesia yang meninggal di Tanah Suci ada yang dimakamkan di sana.

Lihat Juga :  Asal Usul Nama Kota Mekkah dan Sejarahnya

Namun beruntung, saya bertemu dengan seorang mukimin yang telah tinggal lebih dari empat tahun di Makkah, Nasruman. Ia mengungkapkan bahwa istri pertama Nabi Muhammad, Khadijah, dimakamkan di pemakaman Ma’la. Jadi sejak zaman Rasul pemakaman ini telah ada. Ini merupakan sebuah makam yang istimewa. Ia juga menyitir sebuah hadis yang terkait dengan keberadaan Ma’la. Menurutnya sebuah hadis menyatakan bahwa mereka yang pertama kali dibangkitkan pada hari kebangkitan adalah Rasululullah, sahabatnya Abu Bakar dan Umar serta para ahli Ma’la. Sayang, ia lupa siapa yang meriwayatkan hadis dan status hadis ini.

Selain Khadijah, sejumlah ulama terkenal di Makkah juga dimakamkan di pemakaman ini. Bahkan ada sejumlah ulama Indonesia yang telah lama bermukim di Makkah juga ada yang dimakamkan di sini. Di antaranya adalah Syeikh Yassin Al Fadani. Syeikh Yassin ini adalah ulama asal Padang, Sumatra Barat yang telah lama bermukim di Makkah.’’Syekh Yassin telah wafat sekitar 40 tahun lalu dan dimakamkan di Ma’la,’’kata Nasruman. Ada pula ulama ternama lainnya yang memiliki kaitan dengan Indonesia yaitu Syeikh Fattah dan Syeikh Muhamad Al Maliki. Mereka ada yang memang bermukim di Makkah atau nyantri kepada ulama-ulama Makkah hingga kemudian mereka meninggal dunia di Makkah.Nasruman menyatakan pula bahwa ada memang sebagian jamaah haji Indonesia yang meninggal dimakamkan di Ma’la.

Lihat Juga :  Mega Wisata Mempersembahkan Umrah Musim Dingin Bulan Desember 2023

Namun tak banyak jamaah yang dimakamkan di sana. Ia mengatakan, Ma’la memang merupakan pemakaman bagi para ulama terpandang. Sepanjang yang saya tahu selama saya berada di Makkah, hingga Kamis (14/12) sebanyak 13 jamaah haji yang meninggal dunia dimakamkan di pemakaman Syaraya. Belum diketahui apakah ada jamaah lainnya yang meninggal nanti akan ada juga yang dimakamkan di Ma’la.

Di pemakaman Ma’la, menurut Nasruman, makam akan terus digunakan secara bergantian. Dengan demikian, bila ada yang meninggal maka bisa jadi dikuburkan pada makam yang sebelumnya ada orang lain dikuburkan di sana. Makanya tak ada bangunan dan nisan permanen seperti di Indonesia.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button