Jangan Sekali-sekali Kehidupan Dunia Memperdayamu
ASSAJIDIN.COM –Fitnah dunia tidak kalah bahayanya dari perkara-perkara yang disebutkan di atas. Banyak orang menjadi korbannya. Tidak hanya kalangan awam saja.
Para ulama dan aktifis Islam tidak sedikit yang tergelincir karenanya. Mereka menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya. Pikiran, cita-cita, harapan, dan segala perbuatannya hanya untuk dunia.
Akibatnya, ia lalai dari tujuan penciptaannya, yakni ibadah. Ia lalai dari menyiapkan bekal untuk kehidupan akhirat. Ia hidup seperti binatang. Hanya menikmati kelezatannya dan menurutkan syahwatnya. Ia tak peduli halal dan haram dalam memperolehnya. Ia tak pernah peduli kemana dan untuk apa ia habiskan dunianya. Sehingga hidupnya hanya mengumpulkan bekal menuju kesengsaraan dan siksa pedih di ahirat.
Oleh sebab bahayanya yang dahsyat, Allah dan Rasul-Nya berulang-ulang memberi peringatan terhadap fitnah dunia. Baik peringatan secara langsung, memberikan permisalan tentangnya, dan menceritakan umat-umat terdahulu tersesat karenanya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman agar tidak tertipu dengan kehidupan dunia,
فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ
“Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.” (QS. Luqman: 33)
Allah Subhanahu Wa Ta’ala memperingatkan dunia dengan memberikan permisalan tentangnya,
وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ أَنْزَلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الْأَرْضِ فَأَصْبَحَ هَشِيماً تَذْرُوهُ الرِّيَاحُ وَكَانَ اللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ مُقْتَدِراً
“Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagaimana air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Al-Kahfi: 45)
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآَخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Al-Hadid: 20)
Allah mangabarkan umat yang tersesat karena dunia, “Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” (QS. Al-A’raf: 175-176)
Penutup
Di kehidupan zaman yang sudah tua. Kiamat juga semakin dekat. Dunia dibukakan untuk manusia selebar-lebarnya. Berbagai ilmu pengatahuan dan teknologi serta fasilitas kehidupan sudah sebegitu canggih. Kehidupan mewah dipamerkan di hadapan setiap saat. Akibatnya, Menggenggam kekayaan dan kemewahan dunia menjadi cita-cita banyak orang. Mereka berlomba-lomba menumpuk harta dan menikmatinya. Mereka merasa bahwa harta benda itu akan mengekalkan mereka. Sehingga akhirat bagi dia hanya tinggal dongeng semata. Tidak benar-benar diimani dan yakini keberadaannya.
وَقَالُوا إِنْ هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا وَمَا نَحْنُ بِمَبْعُوثِينَ
“Dan tentu mereka akan mengatakan (pula): “Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia ini saja, dan kita sekali-sekali tidak akan dibangkitkan”.” (QS. Al-An’am: 29)
Maka kita lihat, kasus-kasus korupsi yang mejerat elit-elit politik dan penguasa dinegeri kita tidak lepas dari fitnah dunia. Bahkan tidak hanya menyerang orang-orang yang jauh dari ilmu agama. Para ustadz dan kiainya juga ikut terjeras fitnah dunia.
Kasus terorisasi aktifis Islam sehingga darah orang-orang shalih dihargai murah, tidak lain dibelakangnya ada kepentingan dunia. Mendapat hadiah malimpah, bantuan dikucurkan dengan deras, atau sebagai promosi kenaikan pangkat/jabatan.
Oleh sebab itu, doa perlindungan di atas sangat penting untuk dibaca. Agar kita tidak tertipu dengan dunia dan larut dalam fitnahnya. Wallahu Ta’ala A’lam. [*)