Kemuliaan Seorang Wanita dalam Islam
AsSAJIDIN.COM — Dalam al-Quran, Allah Swt. menjelaskan bahwa kedudukan wanita pada Islam sama dengan laki-laki. Perempuan diciptakan sebagai pasangan buat laki-laki bukan sebagai budak atau harta yang dapat untuk diperjual-belikan. Berikut pemaparannya:
Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online
Wanita shalihah adalah perhiasan dunia
Islam menempatkan wanita sebagai makhluk paling mulia yang harus dijaga. Allah Swt menciptakan wanita beserta keindahannya dari ujung kepala hingga kaki. Keindahan itu bukan hanya dinilai dari fisik saja, melainkan juga hati dan pikiran. Layaknya perhiasan, haruslah dijaga dan dirawat. Sebuah hadist menyebutkan,
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah isteri yang shalihah.” (HR Muslim dari Abdullah bin Amr).
Wanita adalah karunia, bukan musibah
Islam memandang wanita adalah karunia Allah Swt. Bersamanya kaum laki-laki akan mendapatkan ketenangan lahir dan batin, dan mampu memberikan energi positif yang sangat bermanfaat, seperti rasa cinta, kasih sayang, dan motivasi hidup.
Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nahl ayat 72 yang artinya:
“Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?.”
Wanita shalihah lebih baik dari pada bidadari di surga
Para bidadari surga akan kalah dari keistimewaan yang dimiliki oleh wanita shalihah yang ada di dunia. Segala bentuk amal yang dikerjakan oleh wanita di dunia, inilah yang membuat wanita lebih mulia dari para bidadari surga.
Ibnu Mubarok menyampaikan sebuah riwayat dari Hibban bin Abi Jabalah yang mengatakan: “Sesungguhnya wanita dunia yang masuk surga lebih unggul dibandingkan wanita surga, disebabkan amal yang mereka kerjakan sewaktu di dunia.”
Wanita diberi pengecualian dalam beribadah
Sebagai wanita, tentu akan mengalami haid dan nifas, hal ini lah yang menjadi pengecualian dari Allah SWT untuk tidak melaksanakan shalat atau puasa. Rasulullah SAW telah bersabda:
“Siapa saja wanita yang mengalami haid maka sakitnya haid yang mereka alami akan menjadi kafaroh (tebusan) bagi dosa –dosanya yang terdahulu.”
Wanita yang hamil dan melahirkan setara dengan jihad
Pengorbanan luar biasa hidup dan mati seorang wanita ketika hamil dan melahirkan disejajarkan dengan jihad. Sebuah hadist menyebutkan:
“Mati syahid ada 7 selain yang terbunuh di jalan Allah, Orang yang mati karena thaun, syahid, Orang yang mati tenggelam, syahid. Orang yang mati karena ada luka parah di dalam perutnya, syahid. Orang yang mati sakit perut, syahid. Orang yang mati terbakar, syahid. Orang yang mati karena tertimpa benda keras, syahid. Dan wanita yang mati, sementara ada janin dalam kandungannya.” (HR. Abu Daud 3111)
Dapat masuk surga dari pintu mana pun
Suatu bukti kasih sayang yang tidak terhingga dari Allah Swt kepada kaum wanita yang dapat masuk surga dari pintu mana pun. Tetapi, Rasulullah Saw juga telah menjelaskan bahwa wanita tersebut harus melaksanakan empat hal, yakni menunaikan salat 5 waktu, berpuasa di bulan Ramadan, jauhi zina, dan berbakti kepada suami.
Sebuah hadist menyebutkan: “Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu mana pun yang kau mau.” (HR. Ahmad)
Surga di bawah telapak kaki ibu
Semua tentu sudah mengetahuinya, bahwa dalam Islam diterangkan kalau surga berada di bawah telapak kaki ibu. Hal ini juga menjelaskan bahwa pentingnya berbakti dan menghormati seorang ibu.
Dari Musa bin Muhammad bin ‘Atha’, Abu Al-Malih, Maimunah, dari Ibnu ‘Abbas r.a., ia berkata Rasulullah SAW bersabda: “Surga itu di bawah telapak kaki-kaki para ibu, siapa yang mereka kehendaki, maka mereka akan memasukkannya, dan siapa yang mereka kehendaki, maka mereka akan mengeluarkannya.”
Nah jadi itu beberapa keistimewan seorang wanita yang sangat Allah tinggikan derajatnya, jadi jangan pernah menyakiti wanita apa lagi ibu sendiri, harus bisa sopan dan hormat dan berbakti jangan sampai menyakiti hatinya. (*/berbagai sumber)