Mengenal Ridho, Berkah, dan Rahmat
ASSAJIDIN.COM –Ridho, berkah, dan rahmat Allah. Ketiga kata ini sudah akrab di lisan dan pikiran kita. Coba kita simak bersama apa makna dan beda dari ketiga kata tersebut.
Ridho (Kerelaan) Allah
Kata ridho (رَضِيَ اللَّهُ ) , bahasa Indonesia menjadi rela. Rela adalah bersedia dengan ikhlas, izin (persetujuan), berkenan, dapat diterima dengan senang hati, tidak mengharapkan imbalan, dengan kehendak atau kemauan sendiri (KBBI). Ridho berasal dari kata radhiya-yardha yang berarti menerima suatu perkara dengan lapang dada tanpa merasa kecewa ataupun tertekan.
Kuncinya adalah Q.S. Al-Maidah ayat 3
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, dan telah Kucukupkan kepada kalian NikmatKu. dan telah Kuridai Islam itu jadi agama bagi kalian. (Qs.Al-Maidah ayat 3)
Artinya, terimalah oleh kalian dengan rela Islam sebagai agama kalian, karena sesungguhnya Islam adalah agama yang disukai dan diridai Allah, dan Dia telah mengutus rasul yang paling utama dan terhormat sebagai pembawanya, dan menurunkan Kitab-Nya yang paling mulia dengan melaluinya.(Ibnu Katsier)
Agama Islam sudah dinilai sempurna oleh Allah. Sehingga tidak perlu ditambah-tambah. Allah ridho Islam dipakai umat untuk mengatur hidup dan akan dipakai sebagai sarana hisab di yaumul akhir kelak.
Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.(Qs.Ali Imran: 19)
Ibnu Katsir menjelaskan: “Sebagai berita dari Allah Swt. yang menyatakan bahwa tidak ada agama yang diterima dari seseorang di sisi-Nya selain Islam, yaitu mengikuti para rasul yang diutus oleh Allah Swt. di setiap masa, hingga diakhiri dengan Nabi Muhammad Saw. yang membawa agama yang menutup semua jalan lain kecuali hanya jalan yang telah ditempuhnya. Karena itu, barang siapa yang menghadap kepada Allah —sesudah Nabi Muhammad Saw. diutus— dengan membawa agama yang bukan syariatnya, maka hal itu tidak diterima oleh Allah.
Allah berfirman: Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya. (Ali Imran: 85), hingga akhir ayat. Dalam ayat ini Allah memberitakan terbatasnya agama yang diterima oleh Allah hanya pada agama Islam. Hal ini sejalan dengan (Ali Imran: 19)
Jadi kunci utama untuk mendapat ridlo Allah adalah orang harus rela/ridlo beragama Islam terlebih dahulu. Dan kita pun harus rela/ridlo bahwa Allah sebagai sesembahan dan panutan kita, serta tempat kita meminta.
Allah rida terhadap mereka dan mereka pun ridla kepada-Nya. (Qs. Albayyinah: 8)
Ridho Allah kepada hamba-Nya adalah berupa tambahan kenikmatan, pahala, dan ditinggikan derajat kemuliaannya. Sedangkan ridho seorang hamba kepada Allah mempunyai arti menerima dengan sepenuh hati aturan dan ketetapan Allah, menjalankan syariatnya..
Berkah (Tambahan Nilai) karena Allah
Dalam bahasa Arab, berkah (بَرَكَاتٍ ) diambil dari bahasa Arab baraka-yabruku-burukan wa barakatan, yang artinya bertambahnya kenikmatan dan kebahagiaan. Barokah atau berkah adalah berkembangnya atau bertambah sesuatu. Sedangkan makna berkah dalam Al-Qur’an dan hadis adalah langgengnya kebaikan, kadang bertambah kebaikan, atau bisa kedua-duanya.
Keberkahan hidup dimaknai sebagai sesuatu yang bernilai kebaikan. Keberkahan juga dapat dicapai ketika seseorang mengerjakan amal saleh atau kebajikan. Syarat keberkahan Allah adalah iman dan taqwa. Keberkahan Allah bisa bersifat duniawi dan ukhrawi.
Jikalau penduduk kota-kota beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (Qs.Al-A’raf: 96)
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (97)
Barang siapa yang mengerjakan amal saleh —baik laki-laki maupun perempuan— dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik: dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan (QS An-Nahl: 97:)
Yang dimaksud dengan amal saleh ialah amal perbuatan yang mengikuti petunjuk Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya Salah satu kunci hidup berkah adalah sedekah. Sedekah merupakan amalan yang sangat mulia, baik di mata sesama manusia maupun di mata Allah SWT.
Rahmat (Pemberian/Kasih Sayang) Allah
RAHMAT/rahmah (رَحْمَةٍ ), berarti murah, kasih-sayang, cinta, santun, perlindungan. Rahmat adalah kemurahan atau pemberian Allah. Rahmat Allah bagi manusia berupa rezeki dan kemaslahatan hidup di dalam dunia. Seluruhnya makhluk mendapatkan rahmat Allah, tak terkecuali bagi orang-orang yang tidak beriman kepada-Nya.
Rahmat itu ada dua macam, yaitu Ar-rohman (الرحمن ) dan Arahim (الرّحيم ). Ar Rahman, berarti kata Maha Pengasih maksudnya yaitu Allah SWT selalu memberi karunia (fasilitas hidup) kepada hambanya (manusia,jin, hewan, dll) di dunia baik yang ingkar maupun taat. Contohnya memberi udara yang bersih untuk bernafas dan air untuk kehidupan. Dunia beserta isinya adalah Ar-Rohman Allah yang Dia berikan kepada siapa saja yang mau, Boleh kafir boleh yang beriman.
Ar-Rahim adalah pemberian Allah khusus kepada orang-orang pilihan. RAHIM yang berarti sangat pengasih, penyantun dan penghiba serta sangat penyayang. Ar-Rahim diberikan Allah khusus orang mukmin yang Dia ridloi, dan diberikan kelak di akhirat, berupa pahala surga beserta kenikmatannya.
هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا (43)
“Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.(QS al-Ahzab : 43)
Apabila seluruh rahmat yang Allah berikan di dunia ini kepada makhluk dikumpulkan, mulai dari Nabi Adam hingga kiamat datang maka itu baru satu persen dari keseluruhan rahmat yang Allah miliki.
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال رسول الله عليه الصّلاة والسّلام: إن لله مائة رحمة، واحدة بين الجن والإنس والبهائم والهوام، فبها يتعاطفون، وبها يتراحمون، وبها يتعاطف الوحوش على أولادها، وأخَّر تسعاً وتسعين رحمة يرحم بها عباده يوم القيامة
“Sesungguhnya Allah memiliki 100 rahmat. Salah satu di antaranya diturunkannya kepada kaum jin, manusia, hewan, dan tetumbuhan. Dengan rahmat itulah mereka saling berbelas kasih dan menyayangi. Dengannya pula binatang liar mengasihi anaknya. Dan Allah mengakhirkan 99 rahmat untuk Dia curahkan kepada hamba-hamba-Nya pada hari kiamat.”(muttafaq ‘alaih, dalam Shahih Bukhari no 6104 dan Shahih Muslim no 2725, lafal hadits ini dari Abu Hurairah RA). (*/SUMBER: dakwahterkini)
Editor: Nabhan