Asal Mula Penamaan Bulan Rabiul Awal, dan Peristiwa Penting Bulan Rabiul Awal
AsSAJIDIN.COM — Kita tahu di bulan yang sering juga oleh masyarakat Arab disebut sebagai Rabi’ al-Anwar ini terdapat salah satu peristiwa yang besar pengaruhnya bagi masyarakat muslim bahkan konfigurasi masyarakat dunia, peristiwa tersebut yaitu kelahiran Nabi Muhammad SAW. Beliau dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awal, seperti dicatatkan oleh para ahli sejarah. Tapi adakah penjelasan kenapa bulan Rabiul Awal ini dinamai demikian?
Dalam kutipan yang ditulis oleh A. Khoirul Anam berjudul “Kalender Masehi Tidak Sepenuhnya Milik Non-Muslim”, bahwa penanggalan yang berbasis bulan (lunar calendar/hijriyah) ataupun yang berbasis matahari (solar calendar/masehi misalnya) tidak selalu berhubungan dengan persoalan keagamaan. Bahwa salah satu atau beberapa kasus yang terkait dengan kalender berbasis bulan itu berkaitan dengan persoalan keagamaan itu memang benar.
Misalnya tahun satu hijriyah ditandai dengan peristiwa hijrah. Isra’ Mi’raj yang terjadi di tahun 2-3 Hijriyah. Dan beberapa contoh lainnya. Justru banyak penamaan tersebut berasal dari pengamatan terhadap gejala dan kondisi alam yang terjadi di era tersebut, termasuk di kalangan masyarakat Arab.
Misalnya, dua belas bulan dinamai dengan nama-nama yang dikenal oleh kebudayaan masyarakat Arab.
Orang Arab yang memiliki karakter tribalistik, membagi waktu menjadi dua bagian. Pertama yang diperbolehkan untuk perang dan kedua dilarang untuk perang. Waktu dilarang untuk perang itulah bulan Rajab dan tiga bulan setelah bulan Ramadan, yaitu Syawal, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah. Sementara bulan lainnya dinamai dengan nama yang juga sudah dikenal di masa sebelum Islam di dakwahkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Misalnya kata Jumadil Awal yang diawali kata Jumada, maknanya adalah membeku karena di masa itu musim dingin mulai tiba. Atau kata rajab, yang makna awalnya segan untuk melepaskan anak panah dari busurnya. Ini dikarenakan di bulan tersebut, peperangan dilarang dilakukan. Lalu bagaimana dengan bulan Rabiul Awal ?
Umroh.com merangkum, kata ar-Rabi’ sebenarnya memiliki yang arti yang bermacam-macam. Namun keseluruhannya menunjukkan makna musim dimana tumbuhan mulai menghijau atau memunculkan kembangnya. Ia kemudian diterjemahkan sebagai musim semi. Salah satu peristiwa politik berupa demonstrasi terhadap pemerintahan yang sah yang belakang ini banyak melanda hampir semua negara-negara Timur Tengah menggunakan istilah ar-Rabi’al-‘Arabi (musim semi Arab) sebagai metaphor akan kebangkitan dan kemekaran masyarakat menuntut keadilan. Tapi itu istilah kontemporer.
Muhammad Shabri ‘Abd ar-Rahim menulis dalam harian elbalad, Jauh sebelum masa Nabi SAW, konon yang pertama kali memberikan nama Rabi’ul Awwal adalah Kilab bin Murrah, buyut kelima Nabi Saw. Ada beberapa cerita yang menjelaskan kenapa disebut sebagai Rabi’. Satu masa dinamakan Rabi’ karena pada bulan itu orang-orang Arab sudah mulai beperang kembali dan sedang memuncak. Sehingga kata Rabi’ mengilustrasikan perang sedang mulai subur dan sudah mulai ada korban yang berjatuhan setelah dimulai penyerangan di bulan Safar.
Ada juga riwayat yang menyebutkan yang menggambarkannya dari kondisi alam. Kata Ar-Rabi’ adalah kondisi dimana tanaman sedang sangat subur dan banyak berbuah. Padang rumput juga menghijau. Masyarakat Arab membagi Rabi’ juga menjadi dua macam, pertama adalah rabi’ as-syuhur (bulan musim semi) yaitu bulan Rabi’ul Awal dan Tsani.
Ada juga rabi’ al-azminah (masa-masa musim semi), dimana musim oleh masyarakat Arab dibagi menjadi enam, yaitu kharif (gugur) yaitu ar-rabi’ al-awwal; syitaa’ (dingin); shayf (panas); dan qayzh (puncak panas). Penamaan ini sudah ada sebelum masa Nabi Muhammad SAW. Terlepas dari perdebatan tanggal pasti kelahiran Nabi Muhammad SAW, namun para ulama sering menyebut bulan ini sebagai Rabi’ al-Anwar (musim semi yang mengeluarkan sinar-sinarnya) karena di bulan Nabi SAW dilahirkan.
Peristiwa-Peristiwa Penting Bulan Rabiul Awal
Sejarah dan Peristiwa Penting Bulan Rabiul Awal
Ada banyak peristiwa penting yang telah dicatatkan oleh sejarah jatuh bangunnya tamadun Islam di dalam bulan Rabiul awal ini dan diantaranya ialah :
Kelahiran junjungan besar kita, Muhammad Rasulullah SAW. Mengikut sumber-sumber mengatakan bahawa Nabi lahir pada 12 Rabiul Awal tahun gajah bersamaan 23 April 571 M. Ini adalah sumber yang masyhur dan menjadi amalan umat Islam di Malaysia mengadakan sambutan Maulidurrasul pada 12 Rabiul Awal di setiap tahun sehinggalah sekarang. Walau bagaimanapun ada sumber yang lain mengatakan bahawa nabi lahir pada 9 Rabiul Awal tahun Gajah. Perbedaan pendapat ini akan disentuh lebih lanjut di bahagian Maulidur Rasul.
Perlantikan Nabi menjadi Rasul. Di bulan Rabiu lawal inilah Nabi SAW diangkat menjadi Rasul. Ketika ini Nabi SAW berumur 40 tahun. Maka dengan ini bermula dakwah baginda secara resmi di Makkah al-Mukarramah.
Wafatnya junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW telah wafat pada hari Isnin 12 Rabiul awal 11 Hijriah bersamaan 7 Jun 632 M. Baginda wafat di rumah isterinya Aisyah ra dan dikebumikan di Madinah al-Munawwarah.
Abu Bakar ra. menjadi khalifah Pada hari Rasulullah wafat, para sahabat tidak mahu menangguh urusan pentadbiran kerajaan dan segera membai’ah saidina Abu Bakar ra di Dewan Bani Sa’idah. Ini adalah karena urusan pentadbiran negara tidak boleh terhenti walau seketika dan ia adalah nadi sebuah kerajaan. Sebagian sahabat pula menguruskan pengkebumian jenazah Rasulullah SAW yang diketuai oleh Saidina Ali ra Ahli Bait Rasulullah SAW.
Kejatuhan Empayar kerajaan Islam Sepanyol Kubu terakhir tentara Islam di Andalusia telah di tumbangkan oleh tentara Sepanyol yang dipimpin oleh Ferdinando dan Isabella pada tahun 897H. Bermulalah kemusnahan tempat-tempat bersejarah warisan umat Islam, masjid-masjid ditukar menjadi gereja dan muzium dan tiada lagi suara azan di negara tersebut.
Itulah sejarah dan peristiwa penting bulan Rabiul Awal , semoga kecintaan kepada Rasullulah semakin bertambah agar kita dan umat muslim di seluruh dunia mendapatkan syafa’at di akhirat kelak.(*/sumber: umroh.com)