INTERNASIONAL

Serangan Israel ke Rumah Sakit Semakin Intensif, Derita Warga Gaza Belum Berakhir…!

RS Indonesia di Gaza Stop Beroperasi

AsSajidin.com.  Gaza——- Sejumlah rumah sakit di Gaza diserang militer Israel secara terus menerus yang mengakibatkan dampak serius pada peluang pasien untuk bertahan hidup.

Direktur Rumah Sakit al-Shifa di Gaza utara, Muhammad Abu Salmiya menyebut, serangan Israel terhadap rumah sakit di Gaza semakin intensif. Bahkan,  Rumah Sakit Indonesia yang beroperasi di Gaza utara pun tak luput dari aksi serangan pesawat tanpa awak yang dimiliki Negeri Zionis itu terhadap sistem perawatan kesehatan di Gaza.

“Tim medis benar-benar menderita, dan kami memiliki beberapa tim medis dan staf, serta lebih banyak orang yang membutuhkan perawatan medis,” kata Abu Salmiya, seperti dilansir  dari Al Jazeera seraya menambahkan bahwa Rumah Sakit Indonesia yang merupakan salah satu fasilitas medis utama di wilayah utara Gaza,  sekarang  kondisinya sebagian besar sudah tidak beroperasi.

” Dengan kondisi seperti ini, ratusan bahkan ribuan orang sakit dan terluka bisa saja meninggal mengingat pasokan donor darah sangat dibutuhkan. Hal ini juga telah ditegaskan oleh Kementerian Kesehatan di Gaza, ” terangnya seperti dikutip dari cnnindonesia.com, Senin (19/5/2025).

Lihat Juga :  Karim Benzema Punya Julukan Wak Haji oleh Netizen Indonesia, Gimana Ceritanya Sih?

Abu Salmiya menambahkan, sekarang sedang terjadi keadaan panik dan kebingungan karena pasukan Israel juga mengepung fasilitas donor darah di Belt Lahiya.

Kementerian Kesehatan Gaza juga menekankan bahwa Israel membuat kedatangan pasien dan staf rumah sakit terhenti, sehingga memaksa rumah sakit tersebut berhenti beroperasi.

“Dengan penutupan Rumah Sakit Indonesia, semua rumah sakit umum di Provinsi Gaza Utara sekarang tidak beroperasi”, ujarnya.

Fasilitas perawatan kesehatan Gaza telah menjadi sasaran berulang kali oleh militer Israel sejak 18 bulan lalu. Fasilitas lain di Gaza utara yang telah dibom, dibakar, dan dikepung oleh militer Israel sejak dimulainya perang termasuk Rumah Sakit Kamal Adwan, Rumah Sakit al-Shifa, Rumah Sakit al-Ahli, dan Rumah Sakit al-Awda. Puluhan klinik medis, stasiun, dan kendaraan lain juga menjadi sasaran serangan.

Penargetan fasilitas kesehatan, tenaga medis, dan pasien dianggap sebagai kejahatan perang berdasarkan Konvensi Jenewa 1949.

Lihat Juga :  Kisah Abdur Raheem Green, Mualaf di Inggris, Masuk Islam karena Penasaran Kenapa Muslim Selalu Bahagia

Israel juga telah menggempur beberapa rumah sakit di wilayah tengah dan selatan Gaza, termasuk Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir el-Balah dan Kompleks Medis Nasser di Khan Younis.

Awal minggu ini, Israel menyerang dua rumah sakit di Khan Younis. Sembilan rudal menghantam dan mengelilingi halaman Rumah Sakit Gaza Eropa, menewaskan sedikitnya 16 orang, sementara serangan terhadap Kompleks Medis Nasser menewaskan dua orang, termasuk seorang jurnalis yang terluka.

Serangan terus-menerus terhadap sektor perawatan kesehatan Gaza telah membuat wilayah itu terhuyung-huyung, menghancurkan kemampuan kota itu untuk berfungsi, sementara pihak dokter mengatakan mereka kehabisan obat untuk mengobati kondisi rutin.

Rumah sakit juga berada di ambang kehancuran total di tengah blokade brutal dan berkelanjutan di Gaza, di mana Israel terus menghalangi masuknya pasokan medis, bahan bakar, dan bantuan kemanusiaan lainnya yang sangat dibutuhkan termasuk makanan dan air bersih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button