HALAL

Menyapa Qatar (1) : Souq Waqif, Pasar Tradisional dan Unik di Doha

Assajidin.com, Qatar — Tak bisa dipungkiri Qatar adalah negara kaya berlimpah dolar.

Negara muslim terkaya di dunia yang memiliki banyak gedung-gedung dan fasilitas umum yang serba mewah.

Bagaimana dengan pariwisatanya?

Berikut ulasannya yang mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Kita mulai dengan Souq Waqif, pasar tradisional di ibu kota Qatar, Doha.

Melansir dari Visit Souq Waqif, pasar ini dipugar pada 2004 silam dengan tetap melestarikan gaya pasar tradisional Qatar.

 

Souq Waqif. (Adobe Stock)

Selain berbelanja kamu juga bisa mendapatkan Henna atau pacar kuku khas warga Timur Tengah.

Henna terbuat dari bahan alami yaitu tumbuh-tumbuhan sehingga hampir bisa dipastikan tidak akan memicu reaksi alergi.

Untuk kain atau baju abaya harga yang ditawarkan oleh penjual rata-rata berkisar 90 sampai 120 Qatar Riyal.

Sementara untuk cenderamata seperti gantungan kunci dan tempelan kulkas Anda bisa mendapatkannya dengan harga 10-15 Qatar Riyal.

Sedangkan untuk barang-barang handmade atau pajangan buatan tangan biasanya penjual akan mematok harga yang sedikit lebih mahal.

Misalnya pajangan dari tanah liat buatan tangan mereka menawarkan dengan harga 40-100 Qatar Riyal, dan tas tangan kecil dengan motif manik-manik atau rajutan Anda bisa mendapatkannya dengan harga 40-60 Qatar Riyal untuk satu buah.

Selain berbelanja, Anda juga bisa melihat banyak restoran ataupun pedagang kaki lima di sekitar Souq Waqif.

Dalam restoran biasanya warga Qatar menikmati malam untuk sekedar nongkrong atau berbincang sambil merokok khas Arab, Shisha.

Kamu juga bisa mencicipi beberapa cemilan tradisional Qatar yang dijual di sekitar pasar seperti Ragag yaitu roti kering yang bisa diisi dengan selai coklat, keju ataupun telur seharga 15 Qatar Riyal.

Lihat Juga :  Menyapa Qatar (4) : Khor Al Adaid, Cagar Alam yang Indah dan Diakui UNESCO

Souq Waqif dibuka mulai pukul 12 siang dan tutup sekitar jam 3 atau 4 subuh. Beberapa pedagang juga akan menutup tokonya sejenak jika sudah memasuki waktu shalat dan buka kembali setelahnya.

Biasanya warga sekitar akan datang menjelang sore hari karena saat siang cuaca cukup panas.

Jika lelah Anda bisa bersantai di bangku-bangku yang jumlahnya cukup banyak, yang tersedia di lahan luas di depan pasar.

Pasar ini akan menjadi sangat ramai setiap hari Kamis mulai dari sore hari. Jadi kamu bisa memperkirakan waktu jika tidak ingin berdesak-desakan.

Bagi yang mengendarai mobil juga tidak perlu khawatir, karena Souq Waqif menyediakan lahan parkir di bawahnya yang cukup banyak dan tertata.

Bagi wisatawan asing, di Souq Waqif juga tersedia tempat penukaran uang dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) jika anda membutuhkannya.

 

Berburu oleh-oleh di Souq Waqif, pasar tertua di Qatar. (Foto : Antara News)

Lansia

Para lansia menikmati permainan dama (backgammon) di Majlis al Dama. Untuk generasi muda, ada toko mainan, pasar burung, dan pemandangan merpati yang memungut biji-bijian yang tersebar dengan santai di halaman luar.

Ada aroma eksotis kunyit, cengkeh dan kapulaga di udara, pemandangan emas berkilau dan logam mulia yang dibuat menjadi perhiasan yang paling menakjubkan.

Didirikan lebih dari seabad yang lalu, Souq Waqif pernah menjadi pusat perdagangan akhir pekan di tepi wadi Msheirib (sungai) yang mempertemukan Badui nomaden dengan penduduk setempat.

Waqif dalam bahasa Arab berarti “berdiri” yang berarti pedagang dan penduduk yang akan melakukan transaksi berdiri karena luapan air laut di kedua sisi Wadi yang mengalir ke pasar.

Lihat Juga :  Masjid Katara Sukses Pikat Wisatawan yang Berkunjung ke Qatar untuk Saksikan Laga Piala Dunia

“Tidak ada satu toko pun yang dibangun selama periode perintisan, sampai pengembang mulai mengubah tepi air menjadi daratan,” ujar Shams al-Qassabi, wanita Qatar pertama yang membuka bisnis di Souq Waqif pada tahun 2004, mengatakan kepada Al Jazeera.

Pasar mingguan segera menjadi lokasi penting tidak hanya untuk perdagangan tetapi juga informasi dan berita, yang berkontribusi pada transfer tidak hanya barang berwujud tetapi perluasan pengetahuan.

Labirin gang-gang sempit dipagari dengan toko-toko kecil, memajang dagangan mereka bertumpuk tinggi dan tumpah ke jalan setapak.

Labirin toko-toko kecil ini menawarkan berbagai barang dagangan Timur Tengah mulai dari rempah-rempah dan hidangan musiman seperti kurma dan kacang segar, hingga parfum, perhiasan hiasan, pakaian, kerajinan tangan, dan harta karun berupa penawaran suvenir.

Hamalis (kuli angkut) berkeliaran di gang sempit berliku dengan gerobak dorongnya, ada yang membawa belanjaan pembeli, ada yang mencari pelanggan.

“Itu bukan hanya situs penting untuk perdagangan, tetapi juga untuk kehidupan sosial.

Di situlah masyarakat akan mengetahui perkembangan terkini, baik lokal maupun internasional,” tambahnya.

Dibesarkan di lingkungan Al Jesra, berdekatan dengan Souq Waqif, al-Qassabi menyaksikan bisnis ayah, paman, dan anggota keluarga besarnya berakar di pasar tradisional ini, dengan sepatutnya mencatat ikatan emosional mereka dengan tempat itu.

“Saya menganggap Souq Waqif sebagai bagian penting dari kehidupan saya dan nenek moyang saya sejak saya dibesarkan di gang-gangnya, dikelilingi oleh keindahannya dan semua pesona yang ditawarkannya.”

 

Sumber :

Kompas.com 

Antara News

Liputan6.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button