TAFSIR & HADIST

Tamsil Laba-laba dalam Al-Quran

مَثَلُ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوْلِيَآءَ كَمَثَلِ ٱلْعَنكَبُوتِ ٱتَّخَذَتْ بَيْتًا ۖ وَإِنَّ أَوْهَنَ ٱلْبُيُوتِ لَبَيْتُ ٱلْعَنكَبُوتِ ۖ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ

“Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka mengetahui.” (QS Al Ankabut 41)

 

 

ASSAJIDIN.COM — Ada beragam tafsir dari QS Al Ankabut 41ini. Berikut di antaranya :

 

– Tafsir Jalalayn

Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah) yakni berhala-berhala yang mereka harapkan dapat memberi manfaat kepada diri mereka (adalah seperti laba-laba yang membuat rumah) untuk tempat tinggalnya.

(Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah) yang paling rapuh (ialah rumah laba-laba) karena tidak dapat melindungi diri dari panas matahari dan dari dinginnya udara, demikian pula berhala-berhala itu, mereka tidak dapat memberikan manfaat apa pun kepada para penyembahnya (kalau mereka mengetahui) hal tersebut, tentu mereka tidak akan menyembahnya.

– Tafsir Quraish Shihab 

Keadaan orang-orang yang mendustakan dan tunduk kepada selain Allah–dalam hal kelemahan dan ketergantungan mereka kepada yang tidak dapat dijadikan sebagai tempat bergantung–adalah bagaikan laba-laba yang menjadikan rumahnya sebagai tempat berlindung.

Rumahnya adalah rumah yang paling lemah dan sama sekali tidak layak untuk dijadikan sebagai tempat berlindung. Kalau seandainya orang-orang yang mendustakan adalah orang-orang yang berilmu, niscaya mereka tidak akan melakukannya(1).

(1) Sarang laba-laba yang dijadikan sebagai tempat tinggal dan perangkap untuk menangkap mangsanya, memang pembuatannya sangat rumit, karena terbuat dari benang-benang yang sangat halus yang melebihi halusnya sutera.

Kehalusan sarang laba-laba inilah yang membuat susunannya menjadi rumah paling lemah yang dijadikan tempat berlindung oleh hewan apa pun. (Tafsirq.com)

 

Tak Ada Pertolongan

Kaum penyembah berhala yang memandang selain Allah sebagai penolong mereka dan selalu mengharapkan darinya pertolongan dan penolak bahaya, adalah bagaikan laba-laba yang berlindung pada sarangnya yang begitu lemah, sehingga tak kuat menahan tiupan angin, dan melindunginya dari dingin dan panas. Sarang tersebut tak dapat memenuhi kebutuhan utamanya apabila sedang diperlukan.

Lihat Juga :  Surat Az-Zumar Ayat 75 : Malaikat Melingkari Arasy

Demikianlah halnya orang-orang kafir (musyrik). Mereka tak sanggup menyelamatkan diri bila Allah mendatangkan siksa-Nya. Pelindung mereka (selain dari Allah) tidak akan dapat memberikan pertolongan. Bahkan, diri mereka sendiri tidak dapat mengelakkan mereka dari azab Allah.

Ringkasnya, mengutip tafsiralquran.id, orang musyrik penyembah berhala itu tak ubahnya bagaikan laba-laba yang membuat sarang, sangat rapuh dan lemah. Sarang laba-laba itu adalah ibarat dari suatu bangunan rumah yang sangat rapuh. Demikian pula agama yang sangat lemah adalah agama yang menyembah berhala.

 

Paling Rapuh

Mengutip.nu.or.id, ayat di atas menggambarkan bahwa orang-orang yang menjadikan selain Allah sebagai pelindung tak ubahnya seperti laba-laba yang membuat sarangnya.

Dan sebagaimana diketahui, sarang laba-laba merupakan rumah yang paling lemah. Para ulama tafsir menjelaskan, hal itu karena sarang laba-laba tak mampu menjadi pelindung dari cuaca panas, tidak mampu menjadi pelindung dari hujan, tak mampu menjadi pelindung dari terpaan angin, juga tak bisa menjadi pelindung dari rasa dingin.

Terbuktilah bahwa sarang laba-laba menjadi rumah paling rapuh. Pada saat yang sama, terbukti pula mukjizat ilmiah yang diungkap dalam ayat di atas.

Para ilmuwan mengatakan, umumnya yang membuat sarang adalah laba-laba betina. Ia bertingkah di depan sarangnya agar sang jantan terpincut dan mendekatinya.

Setelah laba-laba jantan berada di sarang dan mengawini laba-laba betina, laba-laba betina itu akan menangkap dan memangsanya. Bahkan, ia akan memangsa anak-anaknya jika mereka tidak sempat kabur.

Lengkaplah kelemahan laba-laba jantan, kelemahan anak-anaknya, dan kelemahan sarang laba-laba betina dari fungsi nya.

Ada pula yang mengatakan laki-laki yang membiarkan sang istri menguasai dirinya, tunduk kepada keinginan istrinya, patuh atas apa pun yang diperintahkan istrinya, bahkan berani melakukan sesuatu yang tidak diridhai Allah demi permintaan istrinya tak ubahnya dengan laba-laba. Bahkan, lebih sesat dari laba-laba.

Lihat Juga :  Perintah Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW

Keadaan kaum Muslimin yang lemah sekarang ini, aqidahnya rapuh dan mudah bersandar kepada selain Allah, tunduk kepada musuh, patuh kepada makhluk namun membangkang kepada Khaliq, mudah pasrah dan menyerah terhadap ujian dan keadaan, dapat diumpamakan dengan sarang laba-laba yang tak mampu dipakai berlindung dari sengatan panas, cuaca ekstrem, terpaan angin, mudah terkoyak dan rusak.

Padahal Allah Maha Mengetahui apa yang mereka seru dan mereka sembah, “Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang mereka seru selain Allah. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana,” (QS Al-Ankabut : 42).

Persis dengan keadaan kaum musyrikin zaman dahulu yang menjadikan berhala sebagai tuhan-tuhan mereka. Padahal, berhala itu tidak memiliki ketuhanan sedikit pun.

Jangankan melindungi penyembahnya, melindungi dirinya pun tidak mampu. Layaknya ciptaan atau makhluk yang lain.

Di samping kelemahan, terdapat kelebihannya. Demikian pula sarang laba-laba.

Di antaranya, sarang laba-laba bisa menjadi sumber makanan bagi pembuatnya, membantu pembuatnya berpindah dari satu tempat ke tempat lain atau berkomunikasi dengan laba-laba lain di sekitarnya.

Keadaan jaring laba-laba ternyata berbeda-beda, ada yang halus dan tipis, ada yang tebal, ada yang tidak lengket, dan ada yang lengket, sehingga berfungsi menjadi perangkap mangsa pembuatnya.

Suatu penelitian menyebutkan, walau sarang laba-laba terlihat rapuh, tapi ada jaring laba-laba yang lebih kuat dari rompi antipeluru. Jaring laba-laba jenis Caerostris Darwini ternyata 6 kali lebih kuat dari kevlar yang menjadi bahan utama rompi ant peluru.

Selain itu, jaring laba-laba juga ternyata ada yang berwarna kuning emas. (Lihat: Muhammad Ratib An-Nablisi, Mausu‘ah Al-I‘jaz al-‘Ilmi, [Suriyah: Darul Maktabi), Cet. Kedua, 2005, jilid 2, hal. 233).

 

Wallahu a’lam.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button