Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Prof H Buya Syakur, Ulama Kharismatik Wafat, Tinggalkan Banyak Nasihat di Medsos

ASSAJIDIN.COM — Innalillahi wainna ilaihi rojiun, kabar duka tengah menyelimuti umat muslim di Indonesia hari ini.
Hal tersebut setelah KH Syakur Yasin atau yang akrab dikenal Buya Syakur dikabarkan meninggal hari ini, Rabu (17/1/2024).
Diketahui, Buya Syakur menghembuskan napas terakhir pada Rabu dini sekitar pukul 02.00 WIB di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Cirebon, Jawa Barat.
“Innalillahi wainna ilaihri raaji’un. Sampun kapundut dateng kersane Gusti Allah (telah dipanggil ke Rahmatullah) KH. Buya Syakur Yasin Cadangpinggan. Mugi Husnul Khatimah,” demikian keterangan yang dikutip dari laman NU online, Rabu.
Diketahui Buya Syakur meninggal dunia di usia 75 tahun.
Buya Syakur dikenal sebagai salah satu ulama kharismatik asal Indramayu, Jawa Barat.
Masa kecil hingga dewasa pria kelahiran tahun 1948 tersebut mayoritas kebanyakan dihabiskan di pondok pesantren.
Dikutip dari tribunnews, Buya Syakur secara intensif belajar di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon.
Pengalamannya belajar di pesantren membuat Syakur mahir berbahasa Arab.
Setelah itu, ia dikirim untuk belajar di sejumlah negara di Timur Tengah, salah satunya Mesir. Di mana pada 1971, Syakur melanjutkan pendidikannya di Kairo, Mesir.
Buya Syakur juga pernah diangkat sebagai Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kairo.
Pada 1977, Syakur menyelesaikan pendidikan Ilmu Al-Qur’an di Libya. Pada tahun 1979, ia menyelesaikan pendidikan sastra Arab.
Pada tahun 1981, ia menyeselesaikan pendidikan magisternya dalam bidang sastra linguistik di Tunisia. Setelah itu, ia sempat diangkat sebagai staf ahli di Kedutaan Besar Tunisia.
Profil Sosok Buya Syakur, Ulama Kharismatik yang Meninggal Dunia Hari Ini, Lulusan Oxford
Profil Sosok Buya Syakur, Ulama Kharismatik yang Meninggal Dunia Hari Ini, Lulusan Oxford (Kolase Tribunsumsel.com/ Tangkapan layar Youtube KH Buya Syakur Yasin MA)
Bahkan, sebelum kembali ke tanah air, Buya Syakur juga sempat menempuh pendidikan di London. Kemudian pada tahun 1991, Syakur kembali ke Indonesia.
Sejak saat itu, ia fokus untuk berdakwah di kampung halamannya, di Indramayu. Ia kemudian mendirikan Yayasan Pondok Pesantren Cadangpinggan pada tahun 2000 dan pondok pesantrennya pada tahun 2006.
Pengajiannya kerap diikuti masyarakat lintas kalangan, baik secara tatap muka langsung di pesantren asuhannya, maupun secara online di kanal YouTube-nya.
Meninggalnya Buya Syakur ini menjadi kabar duka yang mendalam bagi jemaahnya, khususnya warga Indramayu.
Bagaimana tidak, selama ini sosok Buya Syakur dikenal sebagai ulama Indramayu yang karismatik.
Pengajian Buya Syakur Yasin rutin diikuti dari berbagai kalangan.
Selain memberikan ceramah secara luring, Buya Syakur juga mensiarkan dakwahnya secara daring di kanal YouTube miliknya.
Bahkan kanal Youtube-nya yang bernama KH Buya Syakur Yaisn MA itu sudah memiliki 1,16 juta subscriber.
Sekarang, para jemaahnya sangat berduka dan merasa kehilangan sosok Buya Syakur.