MOZAIK ISLAM

Jumadil Akhir, Peristiwa Penting dan Amalan yang Baik Dilakukan di Bulan ini

ASSAJIDIN.COM — Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Jumadil Akhir, bulan ke enam dalam kalender Islam.

1 Jumadil Akhir 1445 H insyaallah akan datang tepat pada Kamis 14 Desember 2023.
Jumadil Akhir sering juga disebut bulan Jumadil Tsaniyah. Bulan ini terdiri dari 29 hari.

Kata Jumadil Awal dan Akhir diambil dari kata Jamad yang artinya “beku” karena penamaan bulan tersebut bertepatan dengan saat musim dingin di mana air membeku. Ada juga yang mengartikan Jumadil Akhir berarti musim kemarau yang penghabisan.

Berikut Sejarah dan Peristiwa penting di Bulan Jumadil Akhir

1. Bulan kelahiran Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah SAW

Bulan Jumadil Akhir merupakan bulan kelahiran
Fatimah Az-Zahra adalah putri bungsu Rasulullah SAW dari istrinya Siti Khadijah.
Fatimah lahir pada tanggal 20 Jumadil Akhir tahun kelima sebelum kenabian.

Kelahiran Fatimah bertepatan dengan pembangunan Kabah yang rusak.

Nama Fatimah diberikan langsung dari Allah Subhanahu wa Ta’ala melalui Malaikat Jibril. Fatimah memiliki banyak gelar, di antaranya adalah Az-Zahra, Siddiqah, Thahira, Mubarakah, Radhiyah, Mardhiyah, Muhadatsah, dan Zakiyyah.

2. Bulan wafatnya sahabat Rasulullah Abu Bakar Ash-Shiddiq

Peristiwa penting pertama yang terjadi di bulan ini adalah wafatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq pada tanggal 22 Jumadil Akhir tahun ke 13 H atau bertepatan dengan tanggal 12 Agustus 634 M di usia 63 tahun.

Lihat Juga :  Perang Uhud, Hikmah Mencari dan Meraih Pertolongan Allah SWT

Beliau kemudian dimakamkan di sebelah makam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Abu Bakar yang lahir pada tahun 573 M memiliki nama asli Abdullah ibn Abu Kuhafah.

Ash-Shiddiq sendiri sejatinya merupakan gelar yang diberikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Abu Bakar yang berarti benar. Beliau merupakan salah satu orang yang pertama yang memeluk Islam atau Ash-Shabiqun al-Awwaalun dan orang pertama yang mengakui peristiwa Isra’ Mi’raj.

3. Perang Yarmuk
Perang ini terjadi pada bulan Jumadil Akhir tahun ke 13 Hijriah, yang dipimpin oleh Khalid bin Al-Walid dengan jumlah pasukan sebanyak 45.000 orang Muslimin. Dalam peperangan ini, separuh tentara Rum menghilang, dan dari pihak Muslimin mencapai 3000 orang syahid.

Berikut amalan yang baik dilakukan di bulan Jumadil Akhir.

1. Shalat Sunah Malam
Dilansir dari Umma, sholat sunnah pada tanggal 1 Jumadil Akhir sangat dianjurkan.

Sholat sunah dilakukan sebanyak 2 rakaat. Kemudian, membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek pada setiap rakaatnya.

2. Sholat Sunnah Tanggal 10 Jumadil Akhir
Sholat sunah pada tanggal ini dapat dilakukan sebanyak 12 rakaat dan 6 kal salam.

Pada setiap rakaat, bacalah Al-Fatihah dan membaca surat Al-Quraisy. Setelah salam pun dianjurkan untuk membaca surat Yusuf.

Lihat Juga :  Peduli Ponpes Hidayatullah, Stikes Aisyiyah Ajak Warga Membantu dengan Buka Posko Bantuan

3. Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa 3 hari yang dianjurkan.

Dalil yang menjadi acuan dari puasa ayyamul bidh ialah hadis Rasulullah SAW, yakni:

أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

Artinya: “Kekasihku (yaitu Rasulullah SAW) mewasiatkan padaku tiga nasihat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: berpuasa tiga hari setiap bulannya, mengerjakan salat duha, mengerjakan salat witir sebelum tidur.” (HR Bukhari).

Melakukan puasa Ayyamul Bidh pun memiliki keutamaannya sendiri. Ini beberapa keutamaannya:

4. Sholat Sunah di Akhir Bulan
Shalat sunnah di akhir bulan dianjurkan di bulan Jumadil Akhir. Shalat sunah sebanyak 4 rakaat dengan 2 salam atau bisa juga dengan 1 salam.

Salat sunah ini dilakukan selepas salat Magrib. Setelah salam, dianjurkan membaca tasbih sebanyak mungkin.

5. Amal salih lainnya
Jangan lupa selain amalan yang berhubungan dnegan hablumminallah, tentu kita juga tidak melupakan amalan yang berhubungan dengan hablumminannas.
Tetap rutinkan untuk selalu membantu orang lain, bersedekah dalam sempat dan sempit, memaafkan orang lain dan beragam perbuatan baik lainnya. (*/Tribun sumsel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button