Allah akan Menyayangi dan Memudahkan Pemimpin yang Sayang dengan Rakyatnya
Islam tidak hanya mengatur urusan ibadah vertikal (hablumminallah), namun juga sangat perhatian terhadap urusan muamalah (hablumminananas). Itu sebabnya Al-Qur’an mengajarkan doa, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka” (QS. Al-Baqarah: Ayat 201)
Dalam persfektif syariat, Nabi Muhammad telah mengingatkan umatnya agar menjauhi perkara zhalim. Rasulullah menyampaikan pesan khusus kepada para pejabat agar berlaku adil dan amanah. Dalam satu Hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, beliau berdoa:
اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ هَذِهِ أُمَّتِي شَيْئاً فَرَفَقَ بِهِمْ، فَارْفُقْ بِهِ. وَمَنْ شَقَّ عَلَيْهَا فَاشْفُقْ عَلَيْهِ. رواه مسلم
“Ya Allah, siapa saja yang memimpin (mengurus) urusan umatku ini, yang kemudian ia menyayangi mereka, maka sayangilah dia. Dan siapa saja yang menyusahkan mereka, maka susahkanlah dia”. (HR. Muslim No 1828)
Dikutip dari SINDOnews, Ustaz Farid Nu’man Hasan (Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia) mengatakan hadis ini menunjukkan pembelaan Rasulullah kepada umatnya dan kepada para pejabat yang berbuat baik kepada umatnya. Rasulullah mendoakan kebaikan bagi mereka. Betapa beruntungnya mereka.
Imam Ibnu Al Malak rahimahullah menjelaskan makna doa Rasulullah :
أي: رحمهم ويسَّر عليهم
“Yaitu sayangilah dan mudahkanlah mereka”. (Syarh Al Mashabih, 4/257).
Hadits ini juga menunjukkan sikap tegasRasulullah kepada mereka yang menyusahkan umatnya. Rasulullah mendoakan keburukan bagi mereka. Betapa meruginya mereka.
Imam Ibnu Al-Malak rahimahullah menerangkan makna doa buruk tersebut:
أي:عسَّر عليهم أمورهم وأوصل المشقة إليهم
“Yaitu persulitlah urusan mereka (yang menyulitkan manusia) dan antarkanlah kesempitan hidup kepada mereka. (*)