Kaum Milenial Jangan Tergiur Money Politics, Imbauan ICMI Sumsel
AsSAJIDIN.COM — Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Organisasi Wilayah (Orwil) Ikatan Cendekia Muslim Indonesia (ICMI) provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini diwakili oleh Wakil Ketua III Ketum Pimpinan Orwil ICMI Sumsel Dr Ir Mukhtaruddin Muchsiri, MP menghadiri acara pelantikan pemuda ICMI Sumsel periode 2022-2026 dan diskusi kebangasaan Pemilihan Umum (pemilu) tahun 2024 bertempat di auditorium Bina Praja Palembang, Rabu (5/7/2023).
Adapun tema yang diambil adalah “Urgensi Potensi Pemilih Pemula terhadap Pesta Demokrasi 2024”.
Wakil Ketum III Pimpinan Orwil ICMI Provinsi Sumsel Dr Ir Mukhtaruddin Muchsiri, MP, pihaknya berharap bahwa pemuda ICMI itu memang harus menjadi kontrol pemuda provinsi Sumsel didalam membangun moralitas yang tinggi.
“Selain itu akal sehat, keilmuan, serta juga bagaimana pengaturan kehidupan yang harmonis dan sinergi dalam berbagai elemen dan bidang,” ujarnya.
Kemudian, karena memang pemuda ICMI seperti yang disampaikan oleh Gubernur Sumsel H Herman Deru, segala bentuk moralitas itu ada dipundak pemuda ICMI, dan juga agama akan baik jika ada di sosok pemuda ICMI.
“Moralitas masyarakat akan baik di pundak pemuda ICMI. Sehingga dia menjadi simbol yang memang ini akan berat, tapi ini mulia,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, oleh karena itu memang kita berharap adanya estafet kepemimpinan dari pengurus yang lama ke yang baru membawa angin baru segar dalam pembangunan akal sehat, keilmuan, dan pembangunan kehidupan yang baik, dan harmonis serta sinergi.
“Terkait dengan tema yang diusung, dimana yang di saran tadi bahwa elemen 3 kehidupan itu membangun akal sehat, membangun keilmuan dan pengaturan kehidupan yang harmoni,” bebernya.
Dia melanjutkan, dimana ketiga itu harus menjadi ruh didalam bagaimana potensi pemuda sebagai pemilih pemula untuk mensukseskan demokrasi ditahun 2024 itu.
“Jadi kalau yang lain mungkin kita tahulah begitu misalnya adanya money politik, adanya kecurangan-kecurangan, dan pemuda ICMI menjadi pelopor didalamnya. Bagaimana Pemuda ICMI menafikan itu semua, menghilangkan, meminimalisasi itu semua, jadi kita membangun bagaimana demokrasi tanpa money politik dan lain-lainnya, itu peran dari pemuda ICMI,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, sebetulnya pemuda ini sekarang untuk milenial itu menempatkan 27 persen pemilih dari totalitas pemilih.
“Jadi kalau pemudanya bisa baik, berarti kita bisa memperbaiki sebanyak sekitar 30 persen kalau bisa baik, dan kita berharap bisa baik. Karena memang jumlah pemilih pemula itu sangat besar dalam hal ini yakni sebesar 27 persen, dan pemilih generasi Z juga hampir diangka tersebut, jadi 57 persen pemilih milenial dan generasi Z,” ucapnya.
Dia menjelaskan, kalau ini semua bisa cup dan bisa di handle serta di edukasi menjadi pemilih yang anti politik uang, ini sangat luar biasa. Jadi 50 persen itu memberikan warna bagi keseluruhannya. Memang semestinya keuntungan pemuda untuk yang berminat menjadi calon legislatif, artinya dia tidak tergantung dengan nomer urut 1.
“Dia bisa saja muncul di nomer urut berapa, dan kemudian itu menjadi sebuah peluang. Tetapi didalam mengadvokasi pemilih pemula itu yaitu generasi Z yang di pemula kan, karena milenial sudah agak lebih tua sedikit,” bebernya.
Ditambahkannya, tapi kedua kelompok umur ini diangka 57 persen, sehingga ini menjadi peluang yang sangat baik untuk mengajak berdemokrasi yang baik maupun untuk menjadikan serta memunculkan dari kalangan pemuda menjadi wakil-wakil kita di lembaga-lembaga legislatif dan maupun lembaga lainnya.
“Ini peluang, karena akan muncul dari generasi-generasi ya diatas mereka sedikit, atau bahkan di generasi mereka. Dimana kita lihat hari ini, anggota legislatif banyak usianya yang masih muda-muda sekali,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Pemuda ICMI Sumsel Zainul Arifin SH MH mengatakan, ada banyak program jadi setelah pelantikan hari ini.
“Dari setiap pengurus kita mulai rapat untuk konsolidasi. Karena tahun 2024 ada pemilu. Jadi kita mempersiapkan untuk pemilihan itu, bagaimana kita pemuda itu berkontribusi untuk masyarakat untuk kontestasi politik,” katanya.
“Untuk pemilih pemula ini kawan-kawan yang di sini bisa didorong mahasiswa. Karena ada dari banyak Universitas ada yang dari Unsri, UMP dan Muhammadiyah, itu nanti kita dorong untuk bisa berkontribusi bareng-bareng untuk ikut sosialisasikan Pilkada 2024,” bebernya.
“Untuk jangka menengah kita konsolidasi setiap kabupaten kota untuk penguatan secara internal. Jadi harapannya secara internal kawan-kawan dari seluruh itu kita dorong untuk bantu untuk konsolidasi. Jadi saling support dan tiap-tiap penguatan di internal dan kontribusi kemasyarakat jadi ada sinergi timbal balik untuk seluruh kawan-kawan di seluruh kabupaten Sumsel,” tandasnya. (Yanti)