AsSAJIDIN.COM — Iduladha tak lama tiba.
Kita umat muslim sama-sama merayakannya.
Nah, sebelum Hari Raya Kurban itu kita rayakan, ada puasa sunah yang sebaiknya kita lakukan.
Puasa sunah apa?
Dikutip dari laman resmi NU, Jumat (16/6/2023), berikut penjelasan mengenai tiga puasa sunah sebelum Iduladha, lengkap bacaan niat dan jadwalnya.
1. Puasa Zulhijah
Puasa Zulhijah merupakan amalan mulia yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW semasa hidupnya.
Puasa ini dilaksanakan pada 10 hari pertama bulan Zulhijah, tepatnya tanggal 1-7 Dzulhijjah.
Dalam sebuah riwayat yang berasal dari Hafshah RA beliau mengatakan:
“Empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW yaitu: puasa Asyura (10 Muharram), puasa 10 hari bulan Dzulhijah, puasa 3 hari setiap bulan, dan salat 2 rakaat sebelum salat fajar (subuh).” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i).
Berikut bacaan niat puasa Zulhijah:
• Niat puasa mulai tanggal 1-7 Zulhijah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Zulhijah karena Allah ta’âlâ.”
• Niat puasa mulai tanggal 1-7 Zulhijah yang dibaca setelah subuh
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Zulhijah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
2. Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah juga puasa sunah sebelum Iduladha yang dilaksanakan pada hari ke-8 bulan Zulhijah.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa keutamaan puasa Tarwiyah di antaranya seperti melakukan puasa selama satu tahun penuh.
“Barangsiapa berpuasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan, untuk puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari Arafah seperti puasa dua tahun.” (HR. Ali Al-Muairi, At-Thibbi, Abu Sholeh dan Ibnu Abbas)
Berikut niat puasa Tarwiyah:
• Niat puasa Tarwiyah yang dibaca setelah subuh
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
• Niat puasa Tarwiyah yang dibaca malam hari
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta’ālā.
Artinya : “Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT.”
3. Puasa Arafah
Puasa Arafah pun sama dengan dua puasa sunah sebelum Iduladha. Puasa ini dikerjakan pada hari ke-9 bulan Zulhijah. Tepat satu hari menjelang Iduladha.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, keutamaan puasa Arafah akan menghapuskan dosa satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang.
Rasulullah SAW bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
Artinya: “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).
Mengenai hadis tersebut mayoritas ulama berpendapat, bahwa dosa-dosa yang dihapus sebab puasa Arafah adalah dosa-dosa kecil.
Puasa Arafah juga memiliki keutamaan lain yaitu bagi umat Islam yang menjalankannya maka akan dibebaskan dari segala macam siksa neraka.
Sebab, sebagaimana disebutkan Rasulullah SAW dalam sebuah hadisnya bahwa Allah SWT lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka pada hari Arafah dibanding hari-hari lainnya.
“Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?” (HR Muslim).
Berikut niat puasa Arafah:
• Niat puasa Arafah yang dibaca malam hari
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta’âlâ.
Artinya : “Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”
• Niat puasa Arafah yang dibaca setelah subuh
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
Itulah informasi seputar puasa sunah sebelum Iduladha yakni puasa Zulhijah, puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.
Semoga bermanfaat.
Sumber : Akurat.co