NASIONAL

Tiga Hal yang Dianggap Salah oleh Banser NU sehingga Bubarkan Majelis Pengajian Ustad Hanan Attaki, Berikut Klarifikasi Ustad Milenial ini

ASSAJIDIN.COM — USTAZ Hanan Attaki memberikan klarifikasi terkait tuduhan yang dialamatkan kepadanya yang menjadi alasan pembubaran acara ceramahnya.

Hanan Attaki mengaku tak berniat menghina Aisyah, istri Nabi Muhammad SAW.

Sebelumnya, pengajian Ustaz Hanan Attaki di Masjid Al-Muttaqien, Desa Laden, Kecamatan Pamekasan, Madura dibubarkan banser NU dan warga. Hanan pun memberi klarifikasi yang dimuat dalam sebuah video di Channel YouTube Hanan Attaki. Video berjudul DISCLAIMER – menjawab keraguan dengan durasi 48.38 menit itu diunggah Kamis (16/2).

Dalam video tersebut, Hanan menyebut ada tiga hal yang menjadi duduk perkara penolakan ceramahnya.

“Tuduhan yang disampaikan dalam unjuk rasa yang dilakukan beberapa kelompok orang waktu itu, adalah pertama bahwa Hanan Attaki itu adalah wahabi yang kedua adalah didukung Yahudi dan yang ketiga adalah Ustan Hanan itu menghina Nabi Musa dan Sayyidah Aisyah,” kata Hanan.

Selanjutnya, ia menjelaskan tuduhan menghina Aisyah, istri Nabi yang disebut cewek gaul dan menyebut berat badannya. Hanan menilai, tidak ada yang salah apalagi niat menghina dengan kata ‘cewek’ yang diucapkan.

Lihat Juga :  Motivasi dari Ustad Hanan Attaki Buat Pemuda Pemudi yang Ingin Hijrah

“Di situ saya dikatakan saya menghina Sayyidah Aisyah dengan mengatakan cewek gaul, yang kedua beratnya Sayyidah Aisyah beratnya antara 50 atau 55 atau kurang dari itu. Saya coba jelaskan kalau dalam hal ini, dalam konteks ini tidak mengaku adalah sebuah kesalahan atau menghina. Kalau Nabi Musa Preman Nabi saya keliru. Keliru memilih diksi dan tak ada niat menghina. Tapi kalau cewek gaul dan beratnya sekitar 50 kilo itu bukan sama sekali penghinaan dan tidak ada yang salah dengan diksi itu,” ungkapnya.

“Saya jelaskan, cewek dalam bahasa konteks anak muda itu bahasa lain perempuan atau wanita muda. Kemudian gaul kenapa gaul kesannya identik dengan negatif, saya tidak setuju dengan kesannya itu. Seolah-olah anak muda itu seolah-olah semua anak muda itu negatif. Gaul itu gak selalu negatif lho,” tambah Hanan.

Hanan menambahkan, penolakan dan tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya bukan hal baru. Sebab, ia mengaku menerima fitnah tersebut sejak tahun 2017.

Lihat Juga :  Penghujung Tahun 2022, Pemprov Sumsel Berikan Ratusan Bantuan kepad Wirausaha Guna Kendalikan Inflasi

“Sebenarnya ini bukan isu baru yang dituduhkan kepada saya. Karena fitnah ini sudah pernah sempat ramai sejak tahun 2017. Dan waktu itu juga saya sudah memberikan penjelasan tentang kesalahpahaman yang mengakibatkan fitnah tersebut. Tetapi karena mungkin sudah lama akhirnya ketika diangkat lagi dihebohkan lagi, beberapa dari kita kehilangan referensi penjelasan waktu itu,” jelasnya.

Diketahui, pengajian pada Minggu (12/2) itu dibubarkan oleh Banser Nahdlatul Ulama (NU) bersama dengan warga. Dari informasi yang dihimpun, pengajian itu didatangi warga dan banser berseragam. Massa menolak adanya pengajian itu. Massa yang berjumlah ratusan itu memenuhi halaman masjid dan jalanan di depan masjid.

Di bawah guyuran hujan, massa meminta pengajian dihentikan. Mereka berorasi melalui pengeras suara lewat mobil komando. Aksi massa itu mendapat pengamanan dari polisi. Setelah melakukan pembicaraan, akhirnya disepakati pengajian itu tidak diteruskan. [*/SUMBER: DETIK]

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button