Uncategorized

Ibadah Mahdhah dan Ibadah Ghairu Mahdhah Sama Pentingnya

AsSAJIDIN.COM — Ibadah Mahdhah, artinya adalah semua ibadah yang telah ditetapkan oleh Allah baik tingkatan, cara pengerjaan maupun rincian ibadahnya.
Ibadah Ghairu Mahdhah adalah segala amalan yang diizinkan Allah walaupun tidak ada dalil yang jelas memerintahkan pelaksanaan amal tersebut.

Contoh ibadah Mahdhah dan Ciri-cirinya:

• Pelaksanaan ibadah harus didasarkan pada perintah Allah yang bersumber dari Alquran maupun Sunnah. Diharamkan mengerjakan ibadah apabila tidak memiliki dalil perintah Allah.
• Tata cara pelaksanaan ibadah harus sesuai dengan yang dicontohkan Rasullah saw. Peran Rasullah sebagai contoh tersirat dalam ayat Al-Quran dalam surat An-Nisa ayat 64 berikut:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِن رَّسُولٍ إِلَّا لِيُطَاعَ بِإِذْنِ اللَّهِ

“Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul kecuali untuk ditaati dengan izin Allah…”(QS. 4:64)

dan Al Hasyr ayat 7 berikut

وَمَآ ءَاتَىٰكُمُ ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَىٰكُمْ عَنْهُ فَٱنتَهُوا۟

“Dan apa saja yang dibawakan Rasul kepada kamu maka ambillah, dan apa yang dilarang, maka tinggalkanlah…” (QS. 59:7).
* Ibadah mahdhah memiliki sifat supra rasional yang berarti ibadah mahdah tidak diukur melalui logika melainkan diukur dari adanya wahyu Allah. Ukuran rasional atau pemikiran menggunakan akal hanya untuk memahami hikmah dari pelaksanaan ibadah mahdhah tersebut. Jadi sah tidaknya pelaksanaan ibadah mahdhah tidak ditentukan dari pemahaman akan ibadah tersebut melainkan berdasarkan ketentuan syariat. Inilah mengapa ibadah mahdhah memiliki rukun dan syarat tertentu yang sangat ketat.
* Ibadah mahdhah didasarkan pada ketaatan. Allah menuntut manusia untuk patuh dan taat untuk melaksanakan ibadah mahdhah. Manusia wajib meyakini bahwa apa yang Allah perintahkan merupakan hal yang ditujukan untuk kepentingan dan kebahagiaan menusia tersebut.

Lihat Juga :  One Day One Ayat : Quran Surat Al Fath 11, Harta dan Keluarga Jangan Sampai menghalangi Jihad

Ibadah-ibadah yang termasuk ibadah mahdhah antara lain: wudhu, tayammum, puasa, shalat, mandi hadast, haji, umrah.

Contoh Ibadah Ghairu Mahdhah dan Ciri cirinya
• Adalah segala amalan ang diizinkan Allah walaupun tidak ada dalil yang jelas memerintahkan pelaksanaan amal tersebut.
• Pelakasanaan ibadah ini berdasarkan pada tidak adanya dalil yang melarang. Jadi ibadah ghairu mahdhah boleh dilaksanakan selama Rasulullah tidak melarang dan Allah tidak mengharamkannya.
• Cara pelaksanaannya tidak harus mencontoh Rasulullah.
• Ibadah ghairu mahdhah bersifat rasional, yang artinya baik-buruk, untung-ruginya, atau manfaat madharatnya, dapat dinilai menggunakan akal dan logika. Jadi, apabila suatu amalan atau ibadah membawa keburukan bagi kesehatan maka tidak perlu melaksanannya.
• Ibadah ghairu mahdhah berasakan manfaat. Artinya, selama ibadah atau amalan tersebut memiliki manfaat maka diperbolehkan untuk dikerjakan.
Ibadah atau amalan yang termasuk dalam ibadah ghairu mahdhah antara lain belajar, zikir, dakwah, tolong-menolong. ibadah ghairu mahdhah merupakan ibadah yang tidak hanya menyangkut hubungan dengan Allah SWT, tetapi juga hubungan dengan sesama makhluk. Berikut beberapa contoh perbuatan yang termasuk dalam ibadah ghairu mahdhah:
Mendidik anak dengan baik;
Bekerja untuk mencari nafkah;
Melayani suami;
Menasehati orang lain berdasarkan kebenaran;
Mengunjungi orang sakit;
Memaafkan orang lain. (*/sumber: kumpara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button