SDIT Al Furqon Palembang Jadi Sekolah Penggerak dalam Implementasi Penerapan Kurikulum Merdeka
AsSAJIDIN.COM — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Februari 2022 lalu resmi meluncurkan kurikulum merdeka.
Melansir kemdikbud.go.id bahwa Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
di Kota Palembang, Yayasan Sekolah Islam Terpadu Al Furqon salah satu sekolah yang terpilih menjadi sekolah penggerak dan menjadi percontohan di kota Palembang dalam Implementasi penerapan kurikulum merdeka.
SDIT Al Furqon menggelar kegiatan ‘Pembukaan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Dengan mengusung tema Kearifan Lokal Makananku, Budayaku Festival Makanan Tradisional khas Palembang.
Ketua Pelaksana Kegiatan, Mona Moulyana, M.Pd mengatakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan kokurikuler dari kurikulum merdeka yang wajib dilaksanakan.
Ada 6 indikator yang akan dikembangkan pada peserta didik, beriman kepada Allah dan berakhlak mulia, bernalar kritis,berkebinekaan global, mandiri, gotongroyong dan kreatif.
Hal tersebut dinilai Mona sejalan dengan Visi dan Misi SDIT Al Furqon yaitu terwujudnya Sekolah Islam Terpadu Al Furqon Palembang yang merupakan bagian dari pembangun peradaban umat islam, sebagai sekolah unggul dan rujukan dalam dunia pendidikan yang menghasilkan lulusan berkualitas.
Melalui pembelajaran yang mengembangkan budaya membaca, menulis, berdiskusi, serta mampu beradaptasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi berdasarkan potensi minat dan bakat siswa.
“di Al Furqon akan ada tiga rapor, rapor tahfizh, rapor akademik dan rapor projek (P5). Dalam 1 tahun terdapat dua projek yang akan dilaksanakan siswa, untuk semester satu ini kita mengusung tema kearifan lokal makananku budayaku,”tutupnya. (tri jumartini)