Turunkan Angka Kematian Anak, RSI Ar Rasyid Gelar Workshop Keperawatan Anak
ASSAJIDIN.COM– Dalam memperingati Hari Anak Nasional, Rumah Sakit Islam Ar Rasyid Palembang menggelar kegiatan Seminar dan Workshop Keperawatan Anak tentang Tatalaksana Kegawatdaruratan Pada Anak, Sabtu (13/8/22) di Ruang Diklat RSI Ar Rasyid.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) bahwa kematian bayi berusia di bawah lima tahun (balita) di Indonesia mencapai 28.158 jiwa pada 2020.
Dari jumlah itu, sebanyak 20.266 balita (71,97%) meninggal dalam rentang usia 0-28 hari (neonatal). Sebanyak 5.386 balita (19,13%) meninggal dalam rentang usia 29 hari-11 bulan (post-neonatal). Sementara, 2.506 balita (8,9%) meninggal dalam rentang usia 12-59 bulan.
Ketua Panitia Kegiatan Yobby Oktariza, SKM mengatakan kegiatan dilaksanakan bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan dibidang keperawatan terkait kegawatdaruratan pada anak, Selain itu juga menjalin silahtturahmi dengan faskes tingkat 1 klinik dan balai pengobatan.
Diikuti oleh 110 peserta terdari dari 65 peserta internal RSI Ar Rasyid juga 46 peserta dari berbagai faskes.
“Harapannya setelah mengikuti kegiatan seminar, jadi apa yang seharusnya bisa dilakukan oleh perawat jangan sampai tidak tahu ilmunya karena bisa fatal karena menyebabkan kematian pada bayi,”katanya saat tengah diwawancarai media Assajidin di Aula Diklat RSI Ar Rasyid.
Di tempat yang sama, Direktur RSI Ar Rasyid Kol. Ckm (p) dr. Toni Siguntang, Sp. THT- KL MARS mengatakan agar seluruh peserta dapat fokus menyimak semua materi yang disampaikan oleh setiap pemateri.
“Bilaperlu di catat lalu dibaca lagi hasil bahasan seminar ini, karena ini ilmu penting yang sering dijumpai saat dilapangan,”katanya dalam kata sambutan saat membuka secara langsung kegiatan Seminar dan Workshop tersebut.
Salah satu pemateri dari Dokter Spesialis Anak RSI Ar Rasyid, dr. Azwad Aruf, Sp.A.,M.Sc dalam materinya menjelaskan mengenai bagaimana perawat menghadapi darurat ketika bayi baru lahir seperti Resusitasi Neonatus dan Kegawatan Anak.
Resusitasi bayi adalah prosedur pertolongan dalam menyelamatkan bayi yang kesulitan bernapas karena kekurangan oksigen. Resusitasi bayi dilakukan ketika bayi mengalami gejala gangguan pernapasan, mulai dari sesak napas hingga henti napas.
dr Azwad mengatakan Resusitasi bayi dilakukan pada bayi yang baru lahir, terutama ketika menemukan kondisi dilapangan melihat tanda bayi sulit untuk bernapas.
Alur Resusitasi Neunatus Indonesia 2022 terdiri dari lima blok besar yaitu persiapan resusitasi, langkah awal dan manajemen jalan napas, banyuan pernapasan, bantuan sirkulasi, dan bantuan obat-obatan.
“Alat-alat resusitasi harus selalu standby, gunakan check list (pastikan selalu diganti), diletakkan ditempat yang mudah dijangkau,”katanya.
Kemudian langkah awal yang perlu dilakukan yaitu Hangatkan, Keringkan, Stimulasi dan buka jalan napas (HAKSA), hati-hati dengan gasping (perlakukan seperti apnea), suction (tidak rutin), boleh dilakukan secara simultan dengan VTP pada bayi apnea, prinsip bayi dalam satu menit bayi harus sudah bernapas, bayi < 32 minggu atau BL <1500 langsung cover dengan plastik polietilen.
Dalam kegiatan Seminar dan Workshop Keperawatan Anak menghadirkan empat pemateri yaitu Dokter Spesialis Anak RSI Ar Rasyid, dr. Azwad Aruf, Sp.A.,M.Sc, Perawat Spesialis Anak RSMH, Nyimas Sri W, M.Kep, S.p.Kep, A, Perawat Neonatus RSI Ar Rasyid, Neli Oktarina, Am. Kep, Bidan RSI Ar Rasyid Susi Susanti, S.Tr.Keb dan di Moderatori oleh Nur Ariati SK.p, M.Kep.(*/TRI JUMARTINI)