NASIONAL

Begini Penampakan Sapi Kurban Seberat 1,2 Ton dari Pak Presiden di Palembang, Bagong Namanya

 

ASSAJIDIN.COM — Bagong adalah panggilan sayang untuk sapi yang telah dirawat sejak dua tahun saat berusia 2 tahun lalu oleh Waladhun Soleh, Owner Limbera Jaya Multi Farm Jalan R Abusamah Sukabangun 2.

Kepala bercorak putih dan badan berwarna kemerahan, menjadi ciri sapi kurban Presiden RI Joko Widodo untuk di Kota Palembang. Berusia 4 tahun dan memiliki berat 1,2 ton ini akan dikurbankan di Masjid Agung. Sekarang Bagong disimpan di kandang Dwikarya Farm Jalan Pangeran Ayin.

Sapi jenis Simental Pegon ini akan dibawa ke Masjid Agung pukul 16.00 WIB dan siap dikurbankan besok, Selasa (12/7/2021). Berat awal saat dipesan sapi ini 1,165 ton, sekarang beratnya sudah 1,2 ton.

Lihat Juga :  Ramadhan, Damri Siapkan Armada, ini Rutenya

“Kita beri asupan makan yang baik dan teratur juga menjaga agar sapi tidak stres karena itu bisa mempengaruhi berat badannya,” katanya.

Sapi Simental Pegon ini diberi asupan makanan berupa ampas tahu, kulit ubi, konsentrat dan makanan wajib yaitu rumput dengan jadwal yang teratur. Pemberian makan ini disesuaikan dengan total berat badannya, idealnya 10 persen dari bobot badannya.

“Untuk pagi diberi ampas tahu dan konsentrat, siang diberi kulit ubi dan dedak, kemudian jam 2 siang diberi rumput sampai sore,” katanya.

Awalnya si Bagong ini merupakan hasil kawin suntik antara simental dan simental di Banyuasin. Sama dengan jenis sapi jumbo lainnya seperti Brahman, Limosin, Angus, memiliki keunggulan pertumbuhan yang lebih baik dengan management pakan yang lebih bagus.

Lihat Juga :  Kumbu Kacang Merah, Kue Tradisional Palembang Digemari Hingga Pulau Bali

Idul Adha yang ketiga ini menjadi bagian rezeki Waladhun karena kali ini sapi miliknya yang dipilih oleh pihak kepresidenan untuk di kurbankan di Palembang.

“Sudah berapa kali mengajukan, tahun ini Alhamdulillah sapi saya yang lulus seleksi dan menjadi sapi kurbannya pak presiden,” katanya.

Awalnya, beberapa pemilik sapi jumbo mengajukan ke kepresidenan untuk bisa lulus seleksi seperti diantaranya tes tinja, darah, dan lainnya yang menyangkut kesehatan sapi. “Alhamdulillah tahun ini sapi saya terpilih dengan harga Rp95 juta,” katanya.

Ia mengaku, penjualan hewan kurban tahun ini lebih menggeliat dibandingkan tahun lalu. “Tahun lalu sangat terasa penurunan ekonominya,” katanya. (pitria)

Back to top button