SDIT Al Furqon Terapkan Sistem Mutaba’ah Yaumiyah, Apa Itu .?

AsSajidin.com— Berawal dari banyaknya keluhan para orang tua siswa yang muncul di media social, seperti FB, IG, dan lain sebagainya dalam perihal menyoroti pengaruh proses pembelajaran dan pembentukan karakter anak yang mau tidak mau orang tua harus ikut terlibat  memposisikan diri sebagai guru bagi anak-anaknya di rumah.

“ Kendati demikian harus pula di ingat bahwa, tidak semua orang tua siap untuk mengemban amanah tersebut.,” kata ustadz Mukarom Wakil Kurikulum Bidang Keislaman SDIT Al Furqon.

Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari faktor kesibukan dari aktifitas pekerjaan para orang tua baik di kantor maupun kesibukan aktifitas lainya.

“ Kekurangan pengetahuan tentang cara mendidik pun menjadi bagian faktor ketidakmampuan orang tua. Sehingga tidak sedikit muncul curahan di FB, IG dan media sosial lainnya dari orang tua tentang kesulitan yang sedang mereka hadapi saat ini, “ ujar Ustadz Mukarom

Menyikapi kondisi tersebut, kata Ustadz Mukarom SDIT Al Furqon sebagai sekolah yang fokus dalam pembentukan intelektual dan spiritual siswa telah membuat panduan untuk orang tua dalam mengarahkan kemampuan kognitif dan spiritual siswa di rumah.

“ Untuk memandu penguasaan kognitif, pihak sekolah  menggunakan aplikasi zoom, google classroom dengan mengkombinasikan google form, youtube dan aplikasi pendukung lainnya. Sedangkan untuk memandu kemampuaan spiritual siswa. Pihak sekolah  mengembangkan aplikasi Mutaba’ah Yaumiyah, “ terangnya.

Mutaba’ah Yaumiyah adalah sebuah aplikasi pencatatan kegiatan evaluasi amal sehari-hari siswa, baik wajib maupun sunnah dengan memanfaatkan google form sebagai sarana perekamnya. Kegiatan yang menjadi fokus perekaman, yaitu aktifitas sholat wajib 5 waktu, sholat dhuha,  puasa, infaq, membaca buku, membaca Al Qur’an, pengulangan hafalan Al Qur’an dan kebaikan yang telah dilakukan di hari itu.

“ Dengan adanya mutaba’ah yaumiyah kita harapkan dapat membantu orang tua untuk mengarahkan kegiatan spiritual yang harus dilakukan di rumah. Sehingga mereka tetap terjaga aktifitas spritualnya,” tuturnya seraya mengatakan jika tujuan dari aplikasi ini adalah menimbulkan kesadaran dalam diri siswa untuk melaksanakan ibadah tanpa ada perintah dari orang tua maupun guru.