SDIT Al Furqon Gelar Iftor Dan Mabit, Ustadz Zakkiudin : Wahana Melembutkan Hati
ASSAJIDIN.COM PALEMBANG — Memasuki pekan III Ramadhan 1440 Hijriah, Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Furqon Palembang menggelar Sanlat, Iftor dan Mabit yang berlangsung selama 4 hari dimulai pada tanggal 20 Mei 2019 dan berakhir, Jumat (24/5/19).
“ Serangkaian kegitan tersebut merupakan agenda rutin yang selalu dilakukan pihak sekolah sebagai wahana pembelajaran bagi siswa-siswi dalam memaknai bulan Ramadhan sebagai bulan penuh berkah dan hikmah,” kata Ustadz Zakiudin, Kepala SDIT Al Furqon Bersama AsSajidin.
Menurut Ustadz Zaki, kegiatan positif ini bertujuan untuk membina ruhiyah para siswa dan guru juga melembutkan hati, membersihkan jiwa, dan membiasakan fisik untuk beribadah (khususnya shalat tahajjud, dzikir, tadabbur dan tafakkur). Oleh karena itu, setelah siswa berbuka puasa nanti, akan dilanjutkan dengan kegiatan Mabit atau bermalam di sekolah.
“ Kita ingin, sebelum mereka libur panjang besok, kita berharap kegiatan malam ini dapat memberi kesan yang berharga. Terkhusus untuk anak-anak kelas enam yang memang sudah mengakhiri masa pendidikannya disini,” tuturnya seraya mengatakan acara Mabit tersebut akan di ikuti kurang lebih 170 siswa dibantu para ustadz dan bunda.
Sementara itu, sebelumnya, Ustadz Abdul Hadi, Ketua Pelaksana Sanlat yang dibincangi AsSajidin di Gedung Daarul Jannah beberapa waktu lalu mengungkapkan, jika memasuki pekan III bulan Ramadhan 1440 H ini, pihak Sekolah sengaja merangkai kegiatan-kegiatan tersebut sebagai motifasi bagi siswa dan memberikan pesan moral agar dapat memanfaatkan bulan suci Ramadhan dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
Selama rentan waktu tersebut, ujar Ustadz Abdul, pihak sekolah sudah menyiapkan beberapa kegiatan selain materi -materi dikelas. Diantaranya adalah, lomba Adzan, Dai, Tahfidz Quran, Kaligrafi, dan Olimpiade.
“ Disamping lomba-lomba tadi, pihak Sekolah juga mengadakan pelatihan qolbu yang meliputi praktek sholat hari raya, pembagian bakti social dan di tutup dengan kegiatan Mabit, bermalam di sekolah. Tujuanya, melatih siswa bagaimana belajar mandiri, menyiapkan masakan sendiri untuk menu sahur dan berbuka,” urainya.
Untuk diketahui bersama bahwa, Mabit adalah salah satu sarana tarbiyah (wasa’ilut tarbiyah). Secara bahasa, mabit berarti bermalam. Istilah yang sangat masyhur kita dapati pada salah satu rangkaian ibadah haji yaitu mabit di Mina. Dalam terminologi dakwah dan tarbiyah, mabit adalah adalah salah satu sarana tarbiyah yang dikutip dari buku Wasa’ilut tarbiyah dengan beberapa adab sebagai berikut :
1. Menghadirkan niat untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT serta memfokuskan segala aktifitas untuk menghadap kepadaNya
2. Menghadirkan muraqabatullah (merasa diawasi Allah) dan menyadari bahwa majlis ilmu dan dzikir itu dipenuhi juga oleh para Malaikat
3. Merenungkan setiap ayat yang dibaca, doa yang dipanjatkan serta dzikir yang diucapkan pada mabit itu
4. Bersungguh-sungguh dalam menjalankan semua aktifitas mabit serta menghadirkan mujahadah untuk membersihkan hati, memperhatikan dan menerima taujih, taushiyah dan ilmu yang disampaikan pada mabit
5. Mentaati jadwal mabit sejak dimulai/pembukaan hingga selesai/penutupan
6. Tidak banyak makan dan minum serta istirahat dan waktu santai agar terlatih untuk mengendalikan nafsu dan syahwat
7. Meninggalkan gurau dan canda dalam rangka menjaga majlis mabit agar tetap berada dalam suasana ruhiyah
Editor : Jemmy Saputera