Rektor UIN Raden Fatah Akui Dosen Banyak Gaptek, Mahasiswa Keluhkan Kuliah Daring tak Efektif

ASSAJIDIN.COM — Proses perkuliahan daring yang dilakukan oleh dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang mendapat keluhan mahasiswanya.
Pasalnya, banyak dosen yang lamban dalam proses perkuliahan dalam jaringan sehingga membuat mahasiswa kurang mendapat ilmu sesuai yang diharapkan.
“Banyak dosen yang slow respon, e-learningnya kurang efektif. Kami jadi sulit memahami materi,” keluh Sultoni salah satu mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang, Selasa (16/6/2020).
Ia menambahkan bahwa banyak juga dosen yang hanya menggunakan aplikasi WhatsApp dalam memberikan perkuliahan daring dan banyak memberikan tugas ketimbang mengulas materi sebagaimana yang diharapkan.
“Kami berharap kami tidak sia-sia membayar UKT, apalagi sedang kondisi sekarang ini. Harus memikirkan UKT, juga memikirkan kuota internet untuk kuliah daring,” jelasnya.
Sementara itu dikatakan Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof H M Sirozi mengakui banyak dosen-dosennya memang gaptek atau kurang memahami IT.
Menurutnya, perkuliahan dalam jaringan memang jauh sebelum ada Pandemi Covid-19 sudah dianjurkan, hanya saja tidak boleh melebihi 30 persen, karena masih fokus perkuliahan tatap muka. Semestinya dosen dan mahasiswa juga terbiasa dengan kuliah daring tapi tetap 70 persen tatap muka.
“Jadi memang musibah ini tiba-tiba. Kami maklumi banyak dosen yang belum maksimal memiliki skill IT mengaplikasikan perkuliahan daring sehingga yang terjadi pakai yang sederhana. Misal pakai zoom, pakai zoom kadang yang gratisan, bahkan ada yang masih pakai WA,” jelasnya.
Tapi bagaimana pun Sirozi meminta agar mahasiswa tak boleh libur dalam proses perkuliahan daring yang dilakukan oleh dosennya masing-masing. Karena jika tak ikut dengan alasan kurang memahami maka tidak bisa mengulang.
Sirozi berjanji akan merespon keluhan mahasiswa terkait proses belajar daring dengan memperkuat infrastruktur IT termasuk mensosialisasikan kepada semua dosen agar lebih maksimal dalam memberikan perkuliahan daring.
“Terkait keluhan kuota internet mahasiswa, semester yang akan datang, kita akan berikan bantuan paket data kepada mahasiswa. Tapi kita bantu bukan dalam bentuk bantuan uang tapi paket data karena kita sudah menjajaki kerjasama dengan provider,” jelasnya.
Sirozi juga menyarankan, ditengah Pandemi Covid-19 ini mahasiswa dipersilahkan datang ke kampus karena area kampus telah dipasang beberapa titik host pot jika kesulitan paket data ketika perkuliahan daring dari rumah. (*/Sumber: sibernas/sugi)