Uncategorized

Sering Ikut Ayah Ke Masjid, Ahmad Fatih Lakoni Sambet Juara 1 Tartil Qur’an

ASSAJIDIN.COM –Namanya Ahmad Fatih Lakoni (9) Asal Kecamatan Alang-Alang Lebar berhasil mempersembahkan Juara Terbaik Pertama Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Kota Palembang 2020 di Cabang Tartil Qur’an Putra dengan perolehan nilai 276.5.

Sejak Umur enam tahun, Fatih rutin setiap hari mengikuti Ayahnya pergi mengaji melantunkan ayat Al Qur’an di Masjid. Berkat ketekunan dan istiqamah nya mampu mengukir prestasi luar biasa.

Fatih begitu sapaan anak pertama dari muhammad fitriansyah oktavian dan helida mempunyai cita – cita mulia yang terdapat pada dirinya.
“Saya ingin menjadi Guru atau Ustadz dan Insinyur agar dapat meneruskan dan mengajarkan kitab suci Al Qur’an untuk generasi kedepan,” Katanya kepada Assajidin.com, minggu (1/3/2020).

Lihat Juga :  Lokakarya Pendidikan, Mantan Ketua DPR RI, Marzuki Alie akan Buka Fakultas Kedokteran di UIGM

Sebagai komitmen besar dalam mewujudkan impian tersebut. Fatih rutin dan senantiasa tekun mengaji dan membaca Al Qur’an di Kediaman ayah dan ibunya, di Masjid dan bergabung di Ma’had Taklimul Qur’an di Kecamatan Alang-Alang Lebar Pimpinan H. Junaidi Azhari ba’da Sholat Ashar hingga Magrib.

Walaupun tekun dalam berlatih melantunkan ayat suci Al Qur’an, dalam perlombaan MTQ tingkat Kota Palembang 2020, Fatih menyebutkan hal apa yang dilakukannya ketika lomba berlangsung.
“Selain latihan wajib bersama orang tua, pada saat lomba harus tenang dan konsentrasi,”sebut Fatih yang Duduk kelas tiga di SDN 241 Palembang.

Orangtua dari Fatih, muhammad fitriansyah oktavian mengatakan yang dapat ia lakukan terhadap amanah dari Allah subhanawata’alla hanya senantiasa mengingatkan dan mengajak anak mencintai Al Qur’an.
“Awalnya kita belajar sendiri dirumah dan Setiap hari fatih ikut saya mengaji khusus bapak-bapak di masjid, sering mendengar dan alhamdulillah sudah bisa baca Al Quran diumur enam tahun,”katanya.

Lihat Juga :  HD : Syukuri Pergantian Tahun, Tinggalkan Kemewahan, Cukup dengan Doa Bersama

Ia juga menerapkan sholat lima waktu di Masjid dan mengaji wajib ba’da sholat Subuh. “Semampu kita dan meminta toong juga kepada ustadz dan kiyai yang berilmu untuk mengajarkan fatih,” katanya.

Ia berharap agar fatih dapat meletakkan pondasi Agama yang tepat, bacaan ayat suci Al Qur’an sebagai sumber petunjuk sepanjang hidupnya.(*)

PENULIS: TRI JUMARTINI

Back to top button