PENDIDIKAN

Ruang Belajar Minim, Siswa Terpaksa Sebagian Sekolah Siang

AsSAJIDIN.COM — Tingginya minat pendidikan dasar di Kota Palembang tak sebanding dengan daya tampung sekolah dalam menyerap siswa-siswi. Alhasil, proses belajar mengajar tak berjalan normal melainkan mengambil kebijakan double shift.

Apalagi minimnya ruang kelas atau Ruang Kelas Belajar (RKB) membuat sekolah harus mencari solusi agar semua siswa di sekitar sekolah bisa mengenyam pendidikan dengan memberlakukan double shift sebagaimana di SD Negeri 227 Palembang.

Kepala SD Negeri 227 Palembang Zakiah membenarkan, jika saat ini muridnya ada yang terpaksa sekolah masuk siang akibat keterbatasan ruang belajar, mengingat di sekolahnya hanya memiliki 12 rombongan belajar, dengan jumlah peserta didik sebanyak 24 siswa, sedangkan ruang kelas yang dimiliki hanya 6 ruang.

Lihat Juga :  Ketua DPRD Sumsel : Kualitas Ponpes di Sumsel Tidak Kalah Dengan Pulau Jawa

“Kendala sekolah kekurangan ruang kelas karena lahannya sempit tidak ada lahan lagi untuk dibangun, kalaupun harus dibangun dengan ditingkatkan gedungnya. Oleh karenanya, untuk menyiasati kekeurangan itu kita bagi kelas 6 kelas masuk pagi, dan 6 kelasnya masuk siang, kelas yang masuk pagi terdiri dari kelas 1,5,dan 6 sedangkan kelas 2,3,4 masuk siang,” ujarnya, Rabu (29/1/2020).

Menurutnya, banyak hal yang menjadi kendala diterapkannya sekolah siang. Salah satunya konsentrasi murid berkurang.

“Sembari masih menunggu persetujuan penambahan gedung sekolah sementara waktu kami buat double shif. Jadi, solusi saat ini sebagian murid terpaksa masuk siang, karena paginya seluruh ruang kelas sudah penuh,” ujarnya.

Pihaknya berharap dalam waktu dekat dapat dibangun ruang kelas baru, agar proses belajar mengajar di sekolah bisa lebih maksimal.

Lihat Juga :  Anda, Anak atau Ada Keluarga yang Hafidz atau Hafidzah Quran, Silahkan Kuliah di Sini Gratis

”Semoga penambahan RKB bisa terealisasi secepatnya. Supaya siswa bisa fokus belajar dan tidak ada lagi yang masuk siang,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang SD Disdik Kota Palembang, Bahrin, mengatakan, bagi sekolah yang ruang kelasnya tidak cukup didalam melakukan KBM, nantinya akan diusulkan dibidang perencanaan pembangunan sekolah dinas pendidikan kota Palembang untuk penambahan RKB.

“Kita terus berupaya memperbaiki sekolah yang rusak dan pembangunan ruang kelas, kedepannya tidak akan ada lagi sekolah-sekolah tingkat SD di kota Palembang mengalami kekurangan kelas. Serta tidak ada lagi SD yang menerapkan sistem double shift di kota Palembang,” pungkasnya. (*/sumber: sibernas/Sugi)

Back to top button