Uncategorized

Astaghfirullah, Demi Tampil Beda Muncul Mie Dajjal, Ulama: Berilah Nama yang Baik untuk Makanan

ASSAJIDIN.COM — persaingan bisnis Semakin membuat  manusia anyakterus berinovasi dalam menjalankan usaha termasuk bisnis usaha makanan. Contoh kecil saja untuk menu ayam pedas nama nama makanan yang dijual pedagang beragam. Ada ayam geprek, ayam tumbuk, ayam penyet dll. Ada lagi bakso pedas, bakso setan hingga kini muncul pula mie Dajjal..astagfirullah.

Adanya mie Dajjal diketahui dari Youtube artis  Aurel yang sempat makan mie dajjal hingga jingkrak-jingkrak karena saking pedasnya.

Banyak sekali bentuk atau nama makanan yang aneh-aneh. Salah satunya adalah nama makanan yang bersandingan dengan istilah ‘setan’ atau makanan yang berbentuk hantu seperti pocong atau kuntilanak. Saat ini ada nama sambel setan, ayam neraka, mie setan, dan nama buruk lainnya. Ingin menunjukkan bahwa makanan itu pedas. Tapi apakah pantas memberi nama makanan dengan nama itu?

Muslim harus memberi nama makanan dengan nama yang baik

Ulama, Ustaz Ade Chalifah menanggapi masalah penamaan makanan ini dengan nama-nama setan. Menurut beliau, dalam Islam penamaan itu harus dengan nama yang baik.

Lihat Juga :  Kemarin Sempat Diguyur Hujan 5 Menit, Ribuan Masyarakat Ikut Sholat Istisqo di Halaman Istana Gubernur

“Dalam Islam, penamaan itu harus baik. Jangan mengundang atau membangun asumsi yang jelek,” ujar Ustaz Ade Chalifah dikutip dari Okezone, Senin (22/7/2019).

Rasulullah dalam beberapa kesempatan melihat beberapa sahabat dan mendengar nama mereka yang buruk, akan diganti oleh beliau dengan nama yang baik-baik.

Dari Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata, “Bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam biasa mengganti nama yang jelek.” (HR. At-Tirmidzi)

Rasulullah memiliki kebiasaan mengganti nama yang buruk menjadi nama yang baik. Karena pada hari kiamat nanti kita semua akan dipanggil dengan nama kita. Seperti sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:

“Sesungguhnya kalian akan dipanggil nanti pada Hari Kiamat dengan nama-nama kalian dan nama bapak-bapak kalian. Maka, perbaguslah nama-nama kalian.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ad-Darimi)

Ustaz Ade Chalifah juga menyebutkan dalil lain terkait nama-nama yang memiliki makna buruk. Pada Surah Al-A’raf Ayat 180, Allah bersabda:

Lihat Juga :  Populasi Muslim di Inggris Tembus 3 Juta Orang

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Artinya: “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”
Surat tersebut menjelaskan Allah memiliki nama-nama yang baik, maka berdoa dan meminta kepada Allah dengan nama baik itu. Dan tinggalkan orang-orang yang menyebut nama-nama Allah dengan tidak semestinya.

Berkaca dengan penjelasan dari Surat Al-Araf ayat 180, dalam kehidupan kita harus seperti itu. Dalam menamai sesuatu alangkah baiknya dengan nama yang baik-baik karena nama adalah salah satu bentuk doa atau harapan.

“Apapun yang berkaitan dengan setan, itu ujungnya tidak berkah,” tutup Ustaz Ade Chalifah. (*)

Back to top button