Doa Melebur Dosa
Oleh: H Emil Rosmali
Berserah diri kepada Allah adalah sikap yang sangat mulia. Berbagai bentuk turunan dari sikap mulia itu termasuklah ibadah doa. Doa akan melebur dosa, karena bentuk perserahan diri yang amat sangat kepada Allah semata.
Duhai Allah, hanya Engkaulah yang dapat memberikan pengampunan dosa-dosaku. Dan hanya Engkaulah yang Allah Maha Pemberi Rezki dan yang dapat memasukkanku ke dalam surga-Mu.”
Itulah bentuk ibadah yang begitu tinggi dan mulia itu. Sebagaimana falsafahnya, bahwa manusia berusaha, tetapi biarlah Allah yang menentukan. Ungkapan makna dari tawakkal, ini adalah untuk kebaikan bagi manusia dalam menjalani kehidupan di dunia dan kelak di akherat, kita semua –sebagai manusia- diperintahkan untuk senantiasa berserah diri atau bertawakal.
Di balik sikap berserah diri manusia wajib berdo’a dan berusaha saat memiliki tujuan atau rencana yang tengah ditargetkan. Dengan berdo’a dan berusaha, setiap manusia akan melewati tantangan, rintangan yang pada akhirnya akan mendapatkan kebahagiaan.
Allah menegaskan di dalam Alquran, tentang bentuk ikhtiar yang sangat dianjurkan; berdo’a. //“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. ”// (QS. Albaqarah: 186)
Ayat itu menegaskan bahwa Allah swt. berada sangat dekat dengan hamba-Nya dan menyaksikan sekaligus mengabulkan setiap permohonan doa dari hambanya yang shaleh.Secara harfiah, doa berarti memohon, doa pun identik dengan kata lain; dakwah. Sehingga doa bisa juga berarti mengajak atau mengundang agar datang. “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah (doalah) kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raf: 180)
Doa yang dilakukan dengan baik dan benar maka pemohonnya akan memiliki kekuatan serta daya ubah yang sangat luar biasa. Imam Ahmad di dalam sebuah hadits, “Tidak ada seorang muslim pun yang berdoa kepada Allah, yang mana doanya tidak diarahkan kepada kemaksiatan atau perbuatan dosa dan memutus tali famili, kecuali Allah akan mengabulkannya.”(*)