Uncategorized

Shalat Saat Perjalanan Penerbangan dengan Pesawat, Bagaimana Caranya?

 

ASSAJIDIN.COm – Bagi seorang muslim, salat lima waktu menjadi kewajiban yang tak bisa dilepaskan. Bahkan, dalam kondisi genting sekalipun, salat sebisa mungkin tidak ditinggalkan. Ini karena ibadat tersebut bagian dari kaidah dalam agama Islam.

Meski begitu, Islam tak memberatkan pemeluknya dalam beribadat. Jika memang tak bisa salat di tempat ibadat, seperti masjid atau musala di rumah, Islam masih memberikan keleluasaan dalam menjalankan salat. Misalnya saja saat bepergian dengan pesawat.

Umat Islam justru dianjurkan melakukan meringkas rakaat salat, atau dalam istilahnya dinamakan jamak-qasar. Cara ini banyak dimanfaatkan oleh traveler muslim yang bepergian lewat jalur darat atau laut. Lantas, apakah cara tersebut juga berlaku untuk salat di pesawat?

Ustadz Ammi Nur Baits, menjelaskan bila ketentuan salat di pesawat sama dengan salat di dalam kendaraan lainnya. Alumni Jurusan Fiqih dan Ushul Fiqih dari Madinah International University ini, memberikan landasan dari kitab Al-Majmu’ karya Imam Nawawi. Dalam kitab tersebut, Imam Nawawi menyebutkan bahwa salat seseorang di atas kasur maupun udara tetap sah dilakukan.

Lihat Juga :  Walikota Palembang Terima DIPA Petikan

Sementara untuk langkah-langkahnya Ustadz Ammi menjelaskannya sebagai berikut.

Berdirilah Jika Memungkinkan

Beberapa maskapai penerbangan di Timur Tengah menyediakan musala di dalam pesawat. Jika kondisi memungkinkan dan tenang, salat fadu lima waktu bisa dilakukan sambil berdiri. Namun, jika dikhawatirkan turbulensi, salat bisa dilakukan sambil duduk.

Ini bisa diterapkan pada maskapai yang memang tidak menyediakan musala atau tempat ibadat khusus. Sebelum itu, pastikan kondisi sudah suci. Bila tak memungkinkan berwudu, tayamum bisa menjadi pilihan.

Arah Salat Sesuai Posisi Pesawat

Walau menghadap kiblat termasut syarat sah salat, tetapi hal tersebut tidak berlaku saat salat di atas kendaraan. Beberapa riwayat menulis Rasulullah akan menghadapkan kendaraannya saat takbir, kemudian beliau melanjutkan salat sesuai arah kendaraan.

Lihat Juga :  Ustad Arifin Ilham : Hati-hati Berhala Zaman Now

Namun, mengarahkan pesawat ke arah kiblat tentu bukan hal yang memungkinkan, sehingga salat pun bisa langsung disegarakan sesuai posisi pesawat. Meski begitu, ada baiknya meniatkan salat tetap menghadap ke kiblat saat melakukan takbir.

Bagi perempuan, keberadaan mukena mungkin tak selalu ada di pesawat. Maka dari itu, bawalah selalu mukena, agar kamu tak bingung saat hendak melakukan salat. Khusus bagi kamu yang berhijab, lepaskan kerudung sejenak saat sedang di toilet. Tujuannya agar rambut tetap mendapatkan sirkulasi udara, agar terhindar dari lepek.(*/sumber: inspirasihijab.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button