Subhanallah…. Perjuangan Istri Erdogan ‘Jihad’ ke Myanmar

TURKI, AsSAJIDIN.Com – Penderitaan etnis Rohingya mengetuk hati masyarakat dunia, termasuk Ibu Negara Turki Emine Erdogan. Istri dari Recep Tayyip Erdodan itu sempat bertemu pengungsi Rohingya di kamp pengungsian di Bangladesh.
Emine mengatakan negaranya akan mengangkat isu Muslim Rohingya di pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations General Assembly/UNGA).
Ibu negara Turki itu diketahui mengunjungi distrik pesisir Cox’s Bazar beberapa jam setelah tiba di Dhaka. Di daerah ini terdapat beberapa kamp pengungsian etnis Rohingya.
Emine menggelar kunjungan di tengah desakan global yang menuntut segera diakhirinya kekerasan terhadap etnis Muslim Rohingya. Usai berkunjung ke kamp di Kutupalong, Emine menjamin negaranya akan selalu berada di samping pengungsi Rohingya.
Dia menambahkan suaminya akan membawa masalah Muslim Rohingya di UNGA untuk mencari solusi secepatnya.
Tangis Emine Erdogan
Dikutip dari bdnews24.com dan dream.co, Emine mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Bangladesh karena telah memberi perlindungan kepada Muslim Rohingya.
Saat kunjungan itu, Emine menangis ketika memeluk seorang anak Rohingya. Dia benar-benar bersedih melihat kesengsaraan yang dialami para pengungsi.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, yang mendampingi Emine, mengatakan pihaknya mendesak masyarakat internasional untuk menekan Myanmar agar menyelesaikan masalah Muslim Rohingya.
Menteri Luar Negeri Bangladesh AH Mahmood Ali dan Menteri Urusan Luar Negeri Md Shahriar Alam turut mendampingi Emine.
164.000 Jiwa Mengungsi
Kunjungan tersebut dilakukan menyusul pertumpahan darah terakhir di Negara Bagian Rakhine yang mengakibatkan migrasi besar-besar etnis Rohingya ke Bangladesh. Sebanyak 164.000 jiwa berpindah sejak eksodus mulai terjadi dua pekan lalu, menurut data PBB.
Bahkan World Food Program (WFP) memperkirakan jumlah total bisa mencapai 300.000 orang. Kekerasan yang dialami etnis Rohingya telah memantik kemarahan dan kecaman internasional.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menulis surat resmi kepada Presiden Dewan Keamanan untuk mengungkapkan keprihatinannya. Dia juga menghargai Bangladesh karena mengizinkan pengungsi Rohingya masuk ke wilayahnya.
Presiden Erdogan menelepon rekannya Presiden Bangladesh Md Abdul Hamid pada pekan lalu. Dia mendukung tindakan yang diambil oleh Bangladesh mengenai masalah pengungsi Rohingya minggu lalu. Erdogan menyatakan keprihatinannya atas kekerasan yang sedang berlangsung di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.(*)