Segera Diresmikan Masjid di Bangladesh Telah Jadi Idola Para Turis, Miliki 201 Qubah

AsSAJIDIN.COM — Dibangun sejak enam tahun, masjid ini langsung populer di dunia terutama di Asia Selatan, padahal belum resmi dibuka atau belum diresmikan. Nama masjidnya pun masih didiskusikan. Ya, masjid baru di Bangladesh telah menjadi pusat daya tarik publik dari seluruh negara Muslim Asia Selatan berkat gaya arsitektur Mughal yang unik.
“Desa saya Pathalia Selatan adalah tempat yang tidak dikenal sebelumnya. Tetapi sekarang banyak orang dari dalam dan luar negeri yang datang ke sini untuk menyaksikan keindahan masjid dan pada setiap hari libur sekitar 10.000 orang mengunjunginya,” kata Rafiqul Islam yang membangun masjid.
‘Masjid 201 Kubah’, sebagaimana namanya, dibangun di tepi Sungai Jhinai di Pathalia Selatan, Tangail sekitar 140 km dari ibu kota Dhaka. Rumah ibadah Muslim dapat menampung sekitar 30.000 umat sekaligus.

Dikutip dari AboutIslam, Senin (17/6/2019), pekerjaan konstruksi di masjid dimulai pada Januari 2013 ketika Islam menyumbangkan lima hektar tanah leluhurnya untuk proyek tersebut. Dia kemudian meluncurkan ‘Rafiqul Islam Trust’ di mana para donor dan penduduk desa mengumpulkan sejumlah $13 juta untuk proses konstruksi.
“Itu adalah proyek impian bagi saya, yang saya mulai hanya dengan $20.000. Kemudian, banyak dermawan Bengali yang memberikan dukungan untuk membangun masjid dan pekerjaan konstruksi tidak berhenti bahkan selama satu jam,” kata Islam.
Keunikan masjid
Keunikan arsitektur Islam Asia Selatan di masjid ini tidak hanya menarik perhatian publik atau penduduk setempat, tetapi juga apresiasi dari Guinness World Records yang telah mengakui menara setinggi 140 meter sebagai menara beton tertinggi di dunia.
Menara tinggi tersebut setara dengan tinggi bangunan 55 lantai. Selain itu, ada 201 kubah, dengan yang tertinggi adalah 24-m dan kubah sekelilingnya yang tingginya sekitar 13-m.
Dalam membuat masjid ini unik, Islam mengunjungi banyak masjid terkenal di dunia untuk mengembangkan ide utama. Kemudian, ia berbagi pengalamannya dengan seorang arsitek Bangladesh untuk memvisualisasikan desain masjid.
Selain menjadi helipad untuk kemudahan wisatawan internasional. Masjid ini direncanakan akan mencakup panti asuhan, rumah pensiun dan rumah sakit amal untuk wanita.
Saya merancang kubah sesuai dengan basis tradisional struktur Islam Mughal Asia Selatan. Sisi selatan dan utara masjid tetap terbuka untuk mendapatkan banyak cahaya dan udara,” informasi Mrinmoy Adhikary, arsitek utama masjid.
Selain itu, “Di dalam masjid, jamaah dapat membaca semua ayat-ayat Al-Quran yang telah ditulis pada kuningan dan dipasang di dinding masjid,” lanjutnya.
Islam memberi tahu bahwa Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina akan menghadiri upacara peresmian masjid pada bulan Januari atau Februari mendatang. Dan Imam Besar Masjid Nabawi di Madinah juga akan menghadiri upacara peresmian dan akan memimpin shalat resmi masjid yang pertama. (*/sumber:okezone.com)