PENDIDIKAN

Unik dan Penuh Makna: Warga Desa Perambahan Baru Gelar Yasinan Rutin dengan Cara yang Berbeda

ASSAJIDIN.COM —  Mahasiswa KKN UIN Raden Fatah Palembang angkatan ke-82 kelompok 111 menelusuri tradisi lokal masyarakat Desa Perambahan Baru.

Di tengah arus modernisasi saat ini, tradisi-tradisi masyarakat Indonesia masih terjaga dengan baik di berbagai daerah. Salah satunya, tradisi yasinan di Desa Perambahan Baru, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.

Di desa ini, tradisi yasinan tidak hanya dilakukan oleh satu kelompok, tetapi dibagi berdasarkan gender dan hari pelaksanaannya.

Tradisi ini sudah berlangsung dari awal penempatan transmigrasi pada tahun 2004 dari Kabupaten Ngawi ,Provinsi Jawa Timur ke Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, dengan tujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta sebagai sarana komunikasi yang mempererat rasa kekeluargaan antara warga transmigrasi dengan warga pribumi.

Setiap malam Jumat, bapak-bapak di desa ini berkumpul di rumah salah satu warga untuk melaksanakan yasinan.

Tak hanya kaum bapak, para ibu di Desa Perambahan Baru juga memiliki tradisi yasinan sendiri. Setiap hari Minggu siang, mereka berkumpul di rumah warga untuk melaksanakan yasinan.

Kegiatan yasinan ini tak hanya sebatas bacaan doa, tetapi juga disertai dengan acara makan bersama, yang semakin mempererat hubungan antarwarga. Bagi warga Desa Perambahan Baru, acara ini adalah momen yang sangat dinantikan setiap minggunya.

Lihat Juga :  Dari Duta Zakat hingga Pengabdian Masyarakat, UIN Curup Jalin Kerja Sama dengan Kemenag Sumsel

“Alhamdulillah, untuk warga dari Ngawi kami sudah kebiasaan dari dulu, untuk warga pribumi selalu kami ajak untuk ikut bergabung dan Alhamdulillah mereka paham dan bisa mengikuti tradisi ini sehingga budaya kami tergabung dan menjadikan kehidupan disini harmonis mampu hidup berdampingan.” Ujar  Sujianto selaku Ketua BPD Desa Perambahan Baru.

Meski tradisi yasinan ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan warga Desa Perambahan Baru. Sebelumnya, tantangan utama yang dihadapi warga dalam pelaksanaan yasinan rutin adalah kondisi jalan yang becek dan licin saat musim hujan.

Karena banyak rumah yang berjauhan, warga yang tinggal di lokasi yang jauh sering merasa malas datang, terutama ketika tanah menjadi becek dan sulit dilalui.

Namun, berkat perbaikan jalan yang telah dilakukan oleh pemerintah desa, masalah tersebut kini dapat diatasi. Dengan perbaikan infrastruktur, kini warga tidak lagi terhalang oleh kondisi cuaca atau jarak tempuh yang jauh. Semangat kebersamaan dalam menjalankan tradisi yasinan pun semakin kuat, dan warga tetap dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk tanpa ada kendala berarti.

Lihat Juga :  Devani Terpaksa Tes Tertulis di Bawah Pohon Demi Bisa Lulus Masuk SMAN Favoritnya

Dengan perbaikan jalan yang memudahkan akses, harapan warga Desa Perambahan Baru pun semakin besar agar tradisi yasinan ini terus berlangsung dengan lancar dan terjaga. Warga berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana ibadah, tetapi juga sebagai media untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga yang semakin solid.

“Harapannya semoga tradisi yasinan ini terus berlanjut dan tetap terjaga di masa mendatang” ungkap Ibu Ngatini selaku Ibu Kepala Desa Perambahan Baru

Tradisi yasinan rutin yang diadakan di Desa Perambahan Baru, yaitu pada malam Jumat untuk bapak-bapak dan Minggu siang untuk ibu-ibu, merupakan wujud nyata dari kebersamaan dan kekompakan warga. Meskipun awalnya dihadapkan dengan tantangan seperti kondisi jalan yang becek saat hujan, perbaikan infrastruktur telah menghilangkan hambatan tersebut, memungkinkan warga untuk terus menjalankan tradisi ini dengan lebih lancar.

Semangat kebersamaan yang tumbuh melalui kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antarwarga, tetapi juga memberikan manfaat spiritual bagi seluruh golongan. Semoga tradisi ini dapat terus dilestarikan oleh generasi mendatang dan menjadi contoh bagi desa-desa lainnya dalam menjaga nilai-nilai kebersamaan dan keagamaan di tengah kehidupan modern. (rilis/kiriman Ghoitsa Chavilla Hafshoh)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button