NASIONAL

Catatan Ringan Tentang LPTQ Ogan Ilir 

Oleh ; Drs H Iklim Cahya, MM (Wartawan/Pemerhati Politik dan Sosial)

AGUS Jaya yang diback up penuh oleh sang guru KH Mudrik Qori, memberi perubahan untuk kemajuan LPTQ Kabuparen Ogan Ilir (OI). Kerja cerdasnya diperlihatkan saat dipercaya menjadi Ketua Harian LPTQ OI awal tahun 2021 lalu.

Alumni Ponpes Al-Ittifaqiah dan Universitas Al-Azhar Mesir ini meletakkan pondasi LPTQ OI, diantaranya memberi semangat dan ruang yang lebih adil bagi calon peserta MTQ/STQH.

Hal inilah diyakini menjadi pintu bagi munculnya kafilah OI menyandang juara umum MTQ Provinsi Sumsel tahun 2022.

Hanya saja pada saat penyelenggaraan MTQ Sumsel tahun 2022 tersebut, keduanya sudah fokus sebagai pengemban amanah Pimpinan LPTQ Sumsel periode 2021 – 2025.

Agus Jaya yang juga Mudir Ponpes “Pena Kita” Tanah Abang Sakatiga, sudah bisa membaca bahwa kafilah OI berpeluang besar untuk menjadi jawara MTQ Sumsel 2022 tersebut.

Separo hatinya ingin menyelesaikan tugas sebagai Ketua harian LPTQ OI, tapi separo hati lagi ingin fokus membantu sang guru, sukses sebagai ketua harian LPTQ Sumsel.

Apalagi tugas sang guru cukup berat, yakni mengangkat kembali prestasi Sumsel di kancah MTQ Nasional, setelah 16 tahun terendam tanpa prestasi.

Mengingat sejak berprestasi terakhir pada MTQN di NTB tahun 2006, Sumsel hilang dari kelompok bergengsi 10 besar nasional, yang diumumkan/disebut pada acara penutupan MTQ Nasional.

Lihat Juga :  Diduga Sengaja di Bakar, Santri di Ponpes Khazanah Kota Palembang Kebajikan Alami Luka Bakar di Tangan dan Paha

Setelah Agus Jaya mundur dari Ketua Harian LPTQ OI. Lalu muncul pencarian, siapa yang tepat diamanahi untuk menggantikan Agus Jaya. Karena kalau jatuh ke orang yang di luar jaringan dikhawatirkan prestasi kafilah OI tidak bisa tereksplore secara maksimal.

Lalu pilihan itu jatuhlah kepada Ki Abdul Gofar Ruslan. Alumni madrasah di Tanjung Jirim ini merupakan pilihan yang paling mungkin untuk terus bisa bekerjasama dengan Agus – Mudrik. Kendati kalau dari sisi kemampuan teknis, masih sangat relatif.

Ternyata prediksi Agus Jaya tak meleset, OGAN ILIR JUARA UMUM pada MTQ SUMSEL TAHUN 2022 UNTUK PERTAMA KALINYA.

Semua senang dengan prestasi spektakuler tersebut. Kafilah OI yang pulang ke Bumi Caram Seguguk disambut meriah. Kendati Agus – Mudrik cs.tidak ikut dalam kemeriahan itu.

Hal ini semata-mata supaya pengurus LPTQ OI di bawah pimpinan Ki Gofar Ruslan sinarnya terang terpancar. Karena semua mata tertuju kepadanya, tidak kepada yang lain.

Bupati Panca Wijaya Akbar langsung memberi bonus kepada kafilah sang juara, termasuk kepada sejumlah orang yang terkait lainnya.

Anehnya, Agus Jaya yang mantan ketua harian LPTQ OI, tak masuk dalam usulan. Sehingga lolos dari pantauan bupati.

Lihat Juga :  Rumah Susunku Sayang Rumah Susunku Malang, Hampir 40 Tahun Tidak Pernah Diperbaiki

Begitulah. Waktu terus berjalan, tibalah kemudian pelaksanaan STQH tahun 2023 di Lubuk linggau. Disini “sang penerus” mulai menaruh rasa curiga kepada kawan-kawannya penggerak di LPTQ Provinsi. Wabil khusus kepada Agus Jaya, yang memang memiliki peran besar sebagai Sekretaris LPTQ dan Sekretaris Dewan Hakim, guna suksesnya STQH tersebut. Kendati “kecurigaan” itu tak terbukti, karena Kafilah OI masih meraih juara umum pada STQH 2023 tersebut.

Ada “protes” atau koreksi yang disalurkan sesuai jalur, tapi sayangnya ada hal-hal yang hanya “diocehkan”, atau disalurkan tidak melalui salurannya.

Akibatnya membuat suasana menjadi kurang kondusif. Komunikasi mulai terasa kaku, dan terasa berjarak. Walau mungkin secara lahiriah seperti biasa, namun batiniah sangat terasa.

Peran kreator “live score” Khomsun Isnanto, H Sunbahar, dan Ferry Heryadi mulai dipinggirkan. Akibatnya tanpa mereka sistem live score pada event STQH OI tahun 2025 ini.tidak berjalan sesuai harapan. Padahal OI sebagai pionir penerapan sistem live score di Sumsel.

Mumpung saat ini masa bakti kepengurusan LPTQ OI sudah habis. Ada baiknya Pemkab OI melakukan evaluasi, sehingga apa yang sudah baik diteruskan.

Jangan sampai kembali ke titik nadir, akibat masih ada pengurus yang bermental tidak ahlul quran. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button