KAJIANKALAMNASIHATSYARIAH

Adab Ketika Menghadiri Majelis

AsSajidin.com, Palembang — Mengutip buku Ringkasan Kitab Adab susunan Fuad bin Abdul ‘Aziz Asy-Syalhub, berikut sejumlah adab yang perlu diperhatikan kaum muslimin ketika menghadiri majelis.

 

1. Makruh Menyuruh Orang Bangun dari Tempatnya Duduk

Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila kalian bangun dan pada hadits Abu Uwanah: ‘Siapa yang bangun dari tempat duduknya, kemudian dia kembali ke tempatnya itu, maka dia lebih berhak terhadap tempat duduknya.” (HR Muslim, Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ad Darimi)

2. Larangan Berbisik kepada Dua Orang Tanpa Melibatkan Orang Ketiga

Maksud dari adab ini ialah menghindari rasa sedih ketika dua orang berbisik namun orang ketiga tidak mengetahuinya.

Dalam sebuah hadits, Nabi SAW bersabda:

Janganlah saling berbisik antara dua orang tanpa melibatkan yang ketiga, karena itu akan membuatnya bersedih.” (HR Bukhari)

3. Mengucapkan Salam ketika Datang atau Pulang

Mengucapkan salam tidak wajib, namun menjadi adab yang termasuk sunnah. Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Lihat Juga :  Adab Menjenguk Bayi yang Baru Lahir

“Jika salah seorang dari kalian datang ke majelis, maka ucapkanlah salam, jika dia hendak duduk, maka duduklah. Kemudian bila bangun, maka ucapkanlah salam. Salam yang pertama tidaklah lebih layak dari salam yang terakhir.” (HR Abu Dawud dan At Tirmidzi)

4. Berzikir kepada Allah

Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada sekelompok orang yang bangun dari sebuah majelis yang tidak disebut nama Allah di dalamnya, kecuali mereka bangun dari bangkai keledai, dan mereka akan menyesal.” (HR Abu Dawud, Ahmad, dan At Tirmidzi)

5. Tidak Boleh Memisahkan Antar Dua Orang kecuali dengan Izin Keduanya

Terkait hal ini, Rasulullah SAW bersabda:

“Seorang lelaki tidak boleh memisahkan antara dua orang kecuali dengan seizin keduanya.” (HR Abu Dawud, Ahmad, At Tirmidzi)

Alasan dari pelarangan ini dikhawatirkan antara keduanya ada rahasia yang sedang dibicarakan atau amanat yang sedang didiskusikan.

6. Duduk di Tempat yang Masih Tersedia

Adab ini adalah amalan yang dilakukan para sahabat Rasulullah SAW dan beliau akui.

Lihat Juga :  Mulai 2018 Arab Saudi Perluas Kawasan Masjidil Haram, Masya Allah!! Lihat Daya Tampungnya untuk Muslim Dunia di Tahun 2030

Dari Jabir bin Samurah RA bahwa ia mengatakan:

“Kami apabila mendatangi Rasulullah SAW, kami duduk di tempat yang masih tersedia.”

7. Memilih Teman Majelis

Teman adalah orang yang berpengaruh pada kualitas hidup seorang muslim. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

“Seseorang itu dapat terpengaruh karena agama temannya, maka salah seorang dari kalian hendaklah melihat siapa yang menjadi temannya.” (HR Abu Dawud, Ahmad, dan At Tirmidzi)

Setelah selesai bermajelis, maka kaum muslimin dapat membaca doa penutup majelis seperti dikutip dari buku Zikir Doa Pembuka Pintu Rahmat tulisan Gus Arifin.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ.

Arab latin: “Subhanakallâhuma wa bihamdika, asyhadu an la ilaha illà anta, astaghfiruka wa atubu ilaik.”

Artinya: “Maha Suci Engkau, Ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertobat kepada-Mu.”

 

Sumber : DetikHikmah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button