ASSAJIDIN.COM — Islam punya tuntunan tersendiri bagi pemeluknya dalam berpakaian.
Dalam Islam, ada adab-adab yang harus diperhatikan agar kita tetap berada dalam batas-batas yang diatur oleh agama.
Berikut penjelasannya sebagaimana dikutip dari Rumahzakat.org:
– Menutup Aurat
Menutup aurat adalah adab berpakaian paling mendasar dalam Islam. Aurat laki-laki dan perempuan berbeda, dan Islam menekankan pentingnya menjaga aurat. Bagi laki-laki, auratnya dari pusar hingga lutut, sedangkan perempuan auratnya adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
Allah SWT berfirman:
ذٰ لِكَ مِنۡ اٰيٰتِ اللّٰهِ لَعَلَّهُمۡ يَذَّكَّرُوۡنَ
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi auratmu dan sebagai perhiasan. Tetapi pakaian takwa itulah yang terbaik.” (QS. Al-A’raf: 26).
Dalam hal ini, pakaian takwa berarti menjaga diri dengan berpakaian yang sesuai dengan syariat, sehingga lebih mulia daripada pakaian secara lahiriah.
– Tidak Ketat dan Transparan
Mengenakan pakaian yang tidak ketat dan transparan. Pakaian yang memperlihatkan lekuk tubuh bertentangan dengan tujuan berpakaian, yaitu menutupi dan melindungi aurat.
Pakaian yang cenderung longgar membantu menjaga kesopanan dan mencegah pandangan yang tidak baik. Rasulullah SAW bersabda:
“Ada dua golongan penghuni neraka… perempuan yang berpakaian tetapi telanjang…” (HR. Muslim).
– Niat Menjaga Martabat
Niat dalam berpakaian sangat penting. Seorang Muslim seharusnya berpakaian dengan niat menjaga martabat, bukan untuk kesombongan atau pamer.
Pakaian harus digunakan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, bukan untuk menarik perhatian manusia.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan masuk surga seseorang yang dalam hatinya ada kesombongan walau sebesar biji sawi.” (HR. Muslim).
– Menjaga Kebersihan dan Kerapihan
Kebersihan adalah bagian dari iman. Pakaian yang bersih dan rapi tidak hanya membuat kita terlihat lebih sopan, tetapi juga sebagai cerminan kepribadian seorang Muslim yang menjaga kebersihan diri.
Ini menunjukkan bahwa Islam menekankan pentingnya kebersihan, bahkan dalam hal berpakaian.
Dalam Al-Quran surah Al-Baqarah: 222, Allah SWT berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيۡنَ وَيُحِبُّ الۡمُتَطَهِّرِيۡنَ
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri.”
Dalam hal ini, mensucikan diri mencakup menjaga pakaian dari najis dan kotoran, terutama sebelum melaksanakan ibadah seperti shalat.
– Memilih Pakaian Sesuai dengan Jenis Kelamin
Islam mengajarkan agar seorang Muslim mengenakan pakaian yang sesuai dengan jenis kelaminnya.
Laki-laki tidak diperbolehkan berpakaian menyerupai perempuan, begitu juga sebaliknya. Ini bertujuan menjaga identitas dan peran masing-masing. Rasulullah SAW bersabda:
“Allah melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki.” (HR. Abu Dawud).
– Menjaga Keindahan dan Kesederhanaan
Berpakaian sederhana bukan berarti harus lusuh atau tidak menarik. Islam justru menganjurkan umatnya untuk mengenakan pakaian yang indah dan layak, asalkan tidak berlebihan dan tetap dalam batas kewajaran.
Dalam Al-Quran surah Al-A’raf: 31, Allah SWT berfirman:
يٰبَنِىۡۤ اٰدَمَ خُذُوۡا زِيۡنَتَكُمۡ عِنۡدَ كُلِّ مَسۡجِدٍ
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid…” (QS. Al-A’raf: 31).
Pakaian yang indah dan layak tidak hanya untuk ibadah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, asalkan tetap menjaga batas kewajaran.
– Tidak Menyerupai Kaum Kafir
Adab terakhir adalah tidak menyerupai pakaian kaum kafir. Islam memiliki ciri khasnya sendiri dalam berpakaian, yang menunjukkan identitas dan kebanggaan sebagai Muslim.
Maka dari itu, penting untuk menjaga syariat dengan cara berpakaian sesuai dengan apa yang telah diajarkan.
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud).