MUSLIMAHNASIONAL

Kader Fatayat NU di Sumenep Meninggal Dunia Akibat KDRT

ASSAJIDIN COM — KDRT terus saja bergulir. Terjadi dan menimpa hamba Allah yang bernama manusia.

Tanpa pandang bulu. Entah kaya, miskin, tua ataupun muda. Ada yang cedera dan bahkan sampai meregang nyawa.

Seperti yang terjadi di Sumenep. Seorang kader aktif Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) berinisial NS atau Nihayatus Sa’adah dilaporkan meninggal dunia pada Sabtu (5/10/2024) lalu akibat penganiayaan berat yang dilakukan oleh suaminya.

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jatim, Siti Maulida mengecam keras tindakan KDRT tersebut dan mendesak aparat penegak hukum untuk memberikan hukuman maksimal kepada pelaku.

“Kami menuntut keadilan bagi korban dan keluarganya. Pelaku harus menerima hukuman maksimal serta sanksi sosial yang setimpal.

Budaya kekerasan harus dihentikan,” tegas Maulida, Rabu (09/10/2024) dilansir NU Online Jatim.

Lihat Juga :  Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, Walikota Bandung H Oded Meninggal Dunia Saat Sholat Sunat Sebelum Jadi Khotib Sholat Jumat

PW Fatayat NU Jatim juga menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya NS, yang dikenal sebagai kader aktif di bidang pemberdayaan perempuan.

Almarhumah adalah kader berdedikasi yang selama ini aktif dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak di Sumenep.

“Kami menyerukan kepada pihak berwenang untuk menegakkan hukum dengan seadil-adilnya agar kasus serupa tidak terulang kembali,” terangnya.

Berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh kader Fatayat NU di lapangan, korban telah mengalami serangkaian kekerasan fisik dari pelaku selama beberapa waktu terakhir.

Pada hari kejadian, kekerasan mencapai puncaknya hingga menyebabkan korban mengalami luka fatal dan mengakibatkan kematian.

Peristiwa ini mendapat perhatian luas, khususnya di kalangan organisasi perempuan yang mengecam keras segala bentuk kekerasan dalam rumah tangga.

Lihat Juga :  Kontroversi Ceramah Ustadzah Oki Berujung Minta Maaf

Kasus ini kembali menjadi catatan dan bukti bahwa KDRT masih menjadi ancaman serius bagi perempuan di Indonesia.

 

Cegah KDRT

Sementara itu, Siti Maulida mendesak pihak berwenang untuk segera menindak tegas pelaku KDRT tersebut.

Selain itu, Fatayat NU Jatim juga berkomitmen untuk terus melakukan edukasi dan kampanye pencegahan KDRT di kalangan masyarakat.

“Kami akan terus mengedukasi masyarakat terkait pentingnya perlindungan terhadap perempuan dan anak, serta meningkatkan kesadaran akan hak-hak mereka.

Kami berharap kasus ini menjadi momentum untuk meningkatkan upaya pencegahan KDRT di Indonesia,” pungkasnya.

PW Fatayat NU Jatim berharap agar tragedi ini menjadi titik balik dalam upaya menghentikan kekerasan domestik di masyarakat, serta memastikan keadilan ditegakkan bagi para korban.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA LAIN
Close
Back to top button