Peningkatan Kapasitas Organisasi Kepemudaan di Kabupaten Ogan Komering Ilir
Upaya Membangun Generasi Muda yang Berkualitas melalui Organisasi Kepemudaan
Oleh: Drs. Mardianto, M.Si
Ogan Komering Ilir, 14 September 2024 – Kabupaten Ogan Komering Ilir – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Sriwijaya telah melangsungkan sebuah acara dalam rangka mewujudkan tridama perguruan tinggi, yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat Skema Terintegrasi dengan tema Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Rencana Strategis Dan Manajemen Program bagi Organisasi Kepemudaan di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Kegiatan ini diketuai oleh Drs. Mardianto, M.Si., yang merupakan dosen dari Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Sriwijaya. Kegiatan pengabdian bertujuan agar dapat meningkatkan kolaborasi antarorganisasi kepemudaan di Kabupaten OKI, sehingga tercipta jejaring yang lebih kuat untuk mendukung inisiatif kepemudaan. Sinergi antarorganisasi ini penting untuk memperkuat ekosistem kepemudaan di wilayah tersebut, serta memastikan bahwa potensi besar yang dimiliki oleh generasi muda dapat tersalurkan dengan baik.
Pada kegiatan ini dihadirkan narasumber yang merupakan dosen yang pakar pada bidang keorganisasian dan manajemen strategis yaitu Bapak Khairunnas, S.IP., M.I.Pol., dan Bapak Irsad Munawir, S.IP., M.Si. kedua pemateri memberikan materi seputar mekanisme penyusunan rencana strategis yang baik bagi organisasi dan juga bagaimana manajemen program organisasi.
Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), sebagai salah satu daerah dengan potensi besar dalam pengembangan pemuda, dihadapkan pada tantangan signifikan untuk memaksimalkan peran generasi mudanya dalam pembangunan daerah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, lebih dari 24,44% penduduk OKI atau sekitar 194.000 jiwa termasuk dalam kategori pemuda. Jumlah ini menunjukkan betapa strategisnya peran pemuda dalam menggerakkan roda pembangunan di kabupaten tersebut. Namun, potensi besar ini belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal karena berbagai hambatan yang dihadapi organisasi kepemudaan.
Dalam konteks bonus demografi yang sedang berlangsung di Indonesia, di mana generasi muda mendominasi jumlah penduduk, penting bagi setiap daerah untuk menyiapkan pemuda agar siap mengambil peran dalam proses pembangunan. Organisasi kepemudaan di berbagai wilayah, termasuk di Kabupaten OKI, menjadi salah satu platform penting bagi pemuda untuk mengembangkan diri, belajar kepemimpinan, dan berkontribusi dalam kegiatan sosial dan ekonomi.
Meski demikian, realitas menunjukkan bahwa banyak organisasi kepemudaan di Kabupaten OKI masih menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan programnya secara efektif. Berdasarkan observasi dan wawancara pra-kegiatan dengan pengurus organisasi kepemudaan setempat, teridentifikasi bahwa mereka belum memiliki kapasitas yang memadai dalam menyusun rencana strategis yang komprehensif dan dalam manajemen program. Keterbatasan ini menyebabkan program-program yang dijalankan sering kali tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau target penerima manfaat, serta kegiatan yang bersifat sporadis dan kurang terkoordinasi.
Keterbatasan dalam penyusunan rencana strategis ini membuat organisasi kepemudaan khususnya di Kabupaten OKI kesulitan dalam merumuskan visi, misi, serta tujuan yang jelas untuk organisasi mereka. Padahal, perencanaan strategis yang baik merupakan fondasi penting dalam mengarahkan organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif. Tanpa perencanaan yang tepat, program-program yang dirancang pun cenderung tidak maksimal dalam mencapai dampak sosial yang diharapkan.
Selain itu, lemahnya manajemen program juga menjadi salah satu kendala utama yang dihadapi oleh organisasi kepemudaan di wilayah tersebut. Pengelolaan program yang tidak efektif mencakup kurangnya pemantauan dan evaluasi program, minimnya kemampuan dalam pengelolaan sumber daya, serta kesulitan dalam menyesuaikan program dengan dinamika dan kebutuhan masyarakat yang terus berubah. Hal ini menyebabkan banyak inisiatif yang berpotensi tidak dapat berjalan dengan baik, sehingga menghambat kontribusi organisasi dalam pembangunan daerah.
Untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut, maka dilakukan pelatihan dan pendampingan bagi organisasi kepemudaan di Kabupaten OKI. Pelatihan yang berfokus pada penyusunan rencana strategis dan manajemen program akan sangat membantu organisasi-organisasi ini dalam memperkuat struktur internal mereka, meningkatkan keterampilan kepemimpinan, serta memperbaiki kemampuan mereka dalam merencanakan dan melaksanakan program-program yang berdampak. Melalui peningkatan kapasitas ini, organisasi kepemudaan diharapkan dapat lebih terorganisir, responsif terhadap kebutuhan komunitas, serta lebih kompeten dalam mengelola inisiatif-inisiatif yang mereka usung.
Sebagai bentuk nyata dari upaya ini, Universitas Sriwijaya melalui program pengabdian masyarakat telah menginisiasi kegiatan pelatihan dan pendampingan bagi organisasi kepemudaan di Kabupaten OKI. Program pengabdian ini dilakukan dalam bentuk perkuliahan terintegrasi.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan organisasi kepemudaan di Kabupaten Ogan Komering Ilir mampu lebih mandiri dan profesional dalam menjalankan perannya. Penguatan kapasitas ini juga diharapkan dapat menarik dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan sektor swasta, yang melihat pentingnya peran pemuda dalam pembangunan daerah. Pemuda adalah agen perubahan, dan organisasi kepemudaan yang sehat serta terkelola dengan baik akan menjadi katalis utama dalam memanfaatkan peluang bonus demografi yang ada.
Dengan optimisme yang besar, program pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam memajukan peran organisasi kepemudaan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, dan pada gilirannya, memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan sejahtera. (Rilis)