KALAMNASIHATSYARIAH

Khutbah Jumat : Anjuran Tabah dan Bersabar atas Musibah Gempa

ASSAJIDIN.COM — Teks Khutbah Jumat kita kali ini berjudul Anjuran Bersabar dan Tabah atas Musibah Gempa.

Dikutip dari NU Online dan ditulis oleh Ustadz Muqoffi, Guru Pesantren Gedangan, Dosen IAI NATA Sampang Madura, Jawa Timur.

Semoga bermanfaat …!

 

Khtubah I 

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ عَلَى قُلُوْبِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَالمُؤْمِنِيْنَ، وَجَعَلَ الضِّياَقَ عَلَى قُلُوْبِ الْمُنَافِقِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ اْلحَقُّ اْلمُبِيْنُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدِ الأَمِيْنِ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ الْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ، أَمَّا بَعْدُ، أَيُّهاَ اْلحَاضِرُوْنَ اْلمُسْلِمُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، قالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: وَإِنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا فَإِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الأُمُوْرِ

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah …..

Mari kita awali perjumpaan kita ini dengan senantiasa melafalkan kalimat syukur alhamdulillahi rabbil alamin, atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah SWT berikan kepada kita semua. sehingga kita bisa senantiasa istiqamah menunaikan kewajiban-Nya.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, manusia sempurna yang telah menjadi teladan dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam menghadapi berbagai macam cobaan dan rintangan.

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah …

Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, lagi-lagi beberapa wilayah di Indonesia dilanda gempa bumi. Terbaru pada hari Rabu 29 Agustus 2024, tepatnya pada pukul 22.47 WIB, saudara kita di Kecamatan Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, diguncang gempa bumi dengan kekuatan magnitudo (M) 4,9.

Sebagai muslim yang baik dan taat, sudah semestinya kita mengikuti tuntunan Islam yang kamil dan syamil untuk bersikap sabar dan tabah dalam menghadapi setiap musibah, termasuk musibah gempa bumi ini.

Wahbah Az-Zuhaili dalam kitab Tafsir Al-Wajiz menafsiri surat Al-Baqarah ayat 153 dengan redaksi berikut:

إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ، بِالْعَوْنِ وَإنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ

Artinya: “Sesungguhnya Allah SWT bersama orang-orang yang sabar, dengan mendapat pertolongan dan sesungguhnya kemenangan bersama kesabaran”.

Dari ayat ini dipahami bahwa sabar adalah kunci kita mendapat pertolongan Allah SWT dan mendapat kemenangan dalam hidup.

Maka, saatnya kita sabar dan tabah dalam menghadapi musibah gempa agar Allah SWT membersamai kita untuk menemukan jalan keluar terbaik dan menjemput kesuksesan yang cemerlang di masa yang akan datang.

Jangan larut dalam kesedihan. Jangan menyerah dengan keadaan. Kita punya Tuhan yang sempurna dan paripurna untuk menemukan pengganti terbaik dari sesuatu yang hilang dan mewujudkan impian yang belum terealisasikan.

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah …

Selain keuntungan di atas, dengan bersabar menghadapi musibah dosa-dosa yang kita lakukan dapat terhapus dan kesalahan-kesalahan yang diperbuat dapat terampuni oleh Allah SWT.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حَزَنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يَشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Lihat Juga :  Bertaubat dari Kesalahan

Artinya: “Tidaklah menimpa seorang mukmin dari suatu kepayahan, tidak pula penyakit yang terus terusan, kegalauan, kesedihan, rasa sakit hingga terkena duri kecuali itu semua Allah akan meleburkan kesalahan-kesalahannya sebab terkena hal-hal tersebut.”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Hanya terkena musibah duri sudah terampuni dosanya jika sabar menghadapi, apalagi mendapat musibah gempa sebagaimana yang dialami oleh saudara-saudara kita di sana, tentu akan lebih banyak dosa yang dihapus sehingga akan lebih ringan tanggungjawab di akhirat kelak.

Terlebih gempa dapat terjadi karena akibat dosa yang dilakukan oleh manusia, sebagaimana perkataan Sayyidina Umar dikutip oleh Assafarini Al-Hanbali dalam kitab Al-Buhuruz Zakhirah fi Ulumil Akhirah berikut:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ مَا كَانَتْ هذِهِ الزَّلْزَلَةُ إلا عَنْ شَيْءٍ أَحْدَثْتُمُوْهُ

Artinya: “Hai manusia, tidak terjadi gempa ini kecuali dari dosa yang kalian lakukan”.

Selain dosa dapat terampuni, dengan sabar kita memperoleh tempat yang spesial di sisi Allah SWT sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW ini :

إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا سَبَقَتْ لَهُ مِنَ اللَّهِ مَنْزِلَةٌ لَمْ يَبْلُغْهَا بِعَمَلِهِ ابْتَلاَهُ اللَّهُ فِى جَسَدِهِ أَوْ فِى مَالِهِ أَوْ فِى وَلَدِهِ ثُمَّ صَبَّرَهُ عَلَى ذَلِكَ حَتَّى يُبْلِغَهُ الْمَنْزِلَةَ الَّتِى سَبَقَتْ لَهُ مِنَ اللَّهِ تَعَالَى

Artinya: “Sesungguhnya hamba jika sudah ditaqdirkan memiliki tempat di sisi Allah dan ia tidak bisa mendapatkannya dengan amal maka Allah akan memberinya cobaan kepada jasadnya, hartanya, atau anak anaknya, yang jika ia sabar maka ia akan mendapatkan tempat di sisi Allah itu”. (HR. Ahmad). .

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah …

Musibah tidak hanya terjadi di wilayah kita dan tidak hanya melanda mereka di sana. Musibah terjadi untuk seluruh umat yang menyatakan dirinya sebagai orang yang beriman kepada Allah SWT.

Allah SWT berfirman:

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا أمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُونَ

Artinya: “Adakah manusia menyangka bahwa mereka akan dibiarkan saja mengucapkan kami beriman padahal mereka belum diuji terlebih dahulu”. (QS. Al-‘Ankabut: 2).

Ayat ini mengisyaratkan selama mereka Islam, maka pasti mendapatkan musibah, ujian dan cobaan dalam hidup. Setinggi apapun status sosialnya dan sehebat apapun tingkat ekonominya, musibah pasti menghampiri sesuai dengan yang digariskan oleh Allah SWT.

Maka, tidak ada alasan untuk tidak sabar menghadapi musibah. Karena Allah SWT adalah sang Maha Pengasih yang tidak pilih kasih dan Maha Penyayang yang sayangnya tidak terbilang.

Bahkan semakin tinggi kualitas agamanya, maka semakin dahsyat musibah yang diberikannya.

Nabi kita Muhammad SAW pernah ditanya:

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلَاءً قَالَ الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ

Artinya: “Ya Rasulallah, siapa yang paling berat cobaannya? Nabi menjawab: para nabi, lalu orang-orang yang semisal dengan mereka lalu yang semisal dengan mereka. Sesungguhnya seseorang akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya”. (HR. At-Turmudzi).

Lihat Juga :  Hukum Asal Poligami yang Sering Disalahartikan Umat Islam

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah …

Sebagai umat Islam, jangan sampai mengeluh dengan ujian yang melanda. Jangan sampai tidak rela dengan musibah yang menimpa. Keluh kesah dan tidak rela tidak mampu mengubah apapun dan tidak mampu mengembalikan sesuatu yang hilang, bahkan hanya akan menambah persoalan.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

Artinya: “Sesungguhnya besarnya balasan sesuai dengan besarnya ujian. Sesungguhnya, ketika Allah mencintai suatu kaum, maka akan mengujinya. Siapa yang ridha, ia akan mendapatkan ridla-Nya. Siapa yang membencinya, ia akan mendapatkan murka-Nya”. (HR. At-Turmudzi).

Ketika kita tidak sabar dengan menunjukkan sikap mengeluh, tidak rela, bahkan membencinya, maka Allah SWT akan murka kepada kita, sehingga tidak hanya menderita di dunia tapi sekaligus mendapat siksa kelak di akhirat.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ

 

Khutbah II

اَلْحَمْدُ ِللهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا، أَمَّا بَعْدُ، فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ، وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآاَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ، رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ، عِبَادَاللهِ،إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button