KALAMNASIHATPENDIDIKAN

5 Cara Rasulullah Redakan Amarah 

ASSAJIDIN.COM — Rasa amarah itu bukan dilampiaskan. Tapi dikendalikan.

Rasûlullâh SAW sendiri telah mencontohkan kepada kita bagaimana cara efektif mengendalikan rasa amarah.

Berikut 5 cara yang bisa dilakukan sesuai petunjuk Rasulullah :

1. Membaca Ta’awwudz

Rasulullah bersabda, “Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu A’udzu billah minasy syaithaanir rajim (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk).” (HR. Bukhari Muslim).

2. Berwudlu

Rasulullah bersabda, “Kemarahan itu dari setan, sedangkan setan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudlulah.” (HR. Abu Dawud).

3. Mengubah posisi

Dalam sebuah hadits dikatakan, “Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah.” (HR. Abu Dawud).

4. Diam

Dalam sebuah hadits dikatakan, “Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah.” (HR. Ahmad).

Lihat Juga :  Rencana PTM Mendikbud, Sumsel Bakal Simulasi Telebih Dahulu

Bawaan orang marah adalah berbicara tanpa aturan. Sehingga bisa jadi dia bicara sesuatu yang mengundang murka Allah.

Karena itulah, diam merupakan cara mujarab untuk menghindari timbulnya dosa yang lebih besar.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah SAW bersabda,

“Jika kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad dan Syuaib Al-Arnauth menilai Hasan lighairih).

Ucapan kekafiran, celaan berlebihan, mengumpat takdir, dan seterusnya bisa saja dicatat oleh Allah sebagai tabungan dosa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,

“Sesungguhnya ada hamba yang mengucapkan satu kalimat, yang dia tidak terlalu memikirkan dampaknya, namun menggelincirkannya ke neraka yang dalamnya sejauh timur dan barat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Bersujud, artinya sholat sunnah minimal dua rakaat

Dalam sebuah hadits dikatakan “Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud).” (HR. Tirmidzi).

Lihat Juga :  Sejarah Nuzulul Quran dan Cara Rasulullah Memperingatinya

Dari Muadz bin Anas Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda,

“Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki.” (HR. Abu Daud, Turmudzi, dan dihasankan Al-Albani)

Hadis dari Ibnu Umar,

“Siapa yang menahan emosinya maka Allah akan tutupi kekurangannya. Siapa yang menahan marah, padahal jika dia mau, dia mampu melampiaskannya, maka Allah akan penuhi hatinya dengan keridhaan pada hari kiamat.” (Diriwayatkan Ibnu Abi Dunya dalam Qadha Al-Hawaij, dan dinilai hasan oleh Al-Albani).

Wallahu a’lam bishshawab.

 

Sumber : Liputan6.com

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button