Komunitas Muslim Jadi Sasaran Demonstran yang Berakhir Rusuh di Inggris
ASSAJIDIN.COM — Kebencian terhadap muslim bukan cuma terjadi di Negeri Paman Sam saja.
Kini telah meluas hingga ke negara-negara Eropa lainnya, seperti Inggris.
Demo berlangsung di Inggris pasca penikaman tiga gadis di sebuah pesta dansa bertema ‘Taylor Swift di Southport.’
Pesta dansa dan penikaman itu terjadi pada hari Senin pekan lalu.
Demo diwarnai kerusuhan dan komunitas muslim menjadi sasaran.
Dilansir NBC News, Senin (5/8/2024), inti dari demonstrasi tersebut adalah teori konspirasi yang tersebar di media sosial.
Insiden penikaman dimanfaatkan ekstremis sayap kanan untuk menyebarkan kebohongan bahwa pelakunya seorang muslim, pencari suaka, atau keduanya.
Kurang dari tiga jam setelah serangan terhadap tiga gadis itu, gambar-gambar hasil AI, berupa seorang pria berpakaian muslim tradisional mengacungkan pisau di luar gedung Parlemen Inggris, dibagikan di X oleh akun bernama Europe Invasion. Unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 900.000 kali.
Juru Bicara Tech Against Terrorism mengatakan kepada The Guardian, sebuah akun TikTok tanpa konten sebelumnya menyerukan protes di dekat lokasi serangan dilihat hampir 60.000 kali dalam beberapa jam.
Kekerasan meletus pada malam berikutnya di tepi laut Merseyside dan menyebar ke kota-kota lain di seluruh Inggris.
Dalam laporan langsung BBC, Minggu (4/8/2024), setidaknya 10 polisi terluka selama demonstrasi yang berubah menjadi kerusuhan di hotel Holiday Inn Express di Rotherham.
Sementara di Middlesbrough, setidaknya satu mobil terbalik dan dibakar saat para demonstran berhasil melarikan diri dari polisi.
Polisi menahan sekitar 400 pengunjuk rasa dari pihak yang berseberangan yang berkumpul di tepi laut Weymouth. Satu orang telah ditangkap.
Polisi Merseyside mengatakan dua orang pria telah didakwa melakukan kerusuhan di Liverpool pada hari Sabtu (3/8/2024).
Perdana Menteri Keir Starmer mengutuk “tindakan premanisme sayap kanan” di jalanan Inggris.
Pihaknya juga berjanji segera menjatuhkan hukuman. Ia juga mengumumkan akan memberikan keamanan darurat kepada masjid-masjid yang berisiko mengalami kekerasan.
Pemerintah Inggris menyebut akan mengambil tindakan tegas terhadap para perusuh di tengah protes anti-muslim.
“Siapa pun yang terlibat dalam kekacauan kriminal dan kekerasan di jalanan kita harus membayar harganya dan mereka harus siap menghadapi penangkapan, penuntutan, hukuman, dan hukuman hukum yang berat termasuk dipenjara dan larangan bepergian.
Ada konsekuensi jika melanggar hukum,” kata Menteri Dalam Negeri Yvette Cooper pada Sabtu seperti dilansir Al Mayadeen English.
Sumber : DetikHikmah