DUNIA ISLAM

Ziarahi ke Petilasan Tarekat Syadziliyah bersama Mahasiswa, Zuhairi Misrawi Jelaskan Spiritualitas Iman Abul Hasan Al-Syadzili

ASSAJIDIN.COM — Hari Senin (22/7/2024) Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi melakukan ziarah ke petilasan Tarekat Syadziliyah bersama para mahasiswa Indonesia di Tunisia.

Ziarah ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Konferensi Cabang Istimewa PCINU Tunisia.

Pada momen ini, Dubes Zuhairi Misrawi menjelaskan spiritualitas Imam Abul Hasan al-Syadzili yang melakukan khalwat dan menerima ilham hizb bahr, hizb nashr, dan hizb kabir di petilasan yang terletak di jantung Ibukota Tunis itu.

“Tarekat Syadziliah merupakan salah satu tarekat yang diikuti oleh umat Islam di berbagai belahan dunia, termasuk di lingkungan Nahdlatul Ulama.

Sebab itu, para kader muda NU seharusnya mempunyai ijazah langsung dari keturunan Imam Abul Hasan al-Syadzili yang masih hidup di Tunisia, dan setiap minggu memimpin pembacaan hizb-hizb.

Lihat Juga :  Hikmah Kemuliaan, Kesabaran dan Sifat Pemaaf Rasulullah dari Kisahnya dengan Pengemis Buta

Selama ini, para ulama al-Azhar menjadi pengikut Tarekat Syadziliah, di antaranya Imam Besar Al-Azhar, Syaikh Ahmad Thayyeb, Syaikh Ali Jum’ah, Syaikh Usamah Azhari yang saat ini menjabat sebagai Menteri Urusan Wakaf dan Keagamaan Mesir.

Jadi, Tunisia ini sangat istimewa karena menjadi tanah kelahiran Tarekat Syadziliah”, ujar Duta Besar RI lulusan Universitas al-Azhar ini.

Dubes Zuhairi Misrawi menambahkan, kalangan pesantren di Indonesia masih memedomani hizb-hizb Imam Abul Hasan al-Syadzili, karena jalan sufisme merupakan tradisi yang akan melahirkan kearifan dalam perilaku hidup, baik dalam konteks berbangsa maupun ber-NU.

“Kita semua harus mempunyai kearifan dalam berpikir dan bertindak. Dan itu membutuhkan proses dan latihan, atau dikenal dengan riyadhah.

Lihat Juga :  Berita Foto : Bakso Toti di Al Marbad Farm Madinah

Dengan mengikuti kegiatan pembacaan hizb Tarekat Syadziliah dan berziarah ke petilasan Imam Abul Hasan al-Syadzili yang dikenal dengan sebutan maghar, maka kita akan mempunyai keyakinan bahwa jalan sufisme adalah jalan para ulama dan cendekiawan di masa lampau dan di masa yang akan datang”, pungkasnya.

Setelah ziarah ke petilasan Imam Abul Hasan al-Syadzili, para kader NU juga diajak berziarah ke makam Imam Ibnu ‘Arafah, salah satu pengikut Tarekat Syadziliyah yang dikenal sebagai ahli tafsir terkemuka di Tunisia dan dunia Islam.

 

Sumber : KBRI Tunis

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button