MOZAIK ISLAM

Makna di Balik Kalimat Ma Fi Qalbi Ghairullah

AsSAJIDIN.COM — Meskipun tergolong singkat, kalimat maa fii qalbii ghairullah memiliki makna yang cukup mendalam. Di saat seorang muslim mengatakan bahwa tiada siapa pun di hatinya selain Allah, ini berarti ia telah sepenuhnya bergantung kepada Allah.

Sebagai seorang hamba, sudah sepatutnya manusia hanya menggantungkan segala urusan dan harapan kepada Allah SWT. Ini sudah jelas tercantum dalam Al-Qur’an Surah Al-Insyirah ayat 8. Allah berfirman,

وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرْغَب

Artinya: “Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”

Mengapa hanya boleh berharap kepada Allah? Alasannya tentu tiada makhluk yang sesempurna Dia. Manusia, sebagai salah satu makhluk ciptaan-Nya, tak luput dari kekurangan dan kesalahan.

Bahkan keluarga atau sahabat karibmu bisa saja membuatmu kecewa. Namun, Allah berbeda dengan ciptaan-Nya. Bagi siapa saja yang penuh kepercayaan kepada-Nya, maka Allah pasti tidak akan menyia-nyiakan mereka.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW juga telah mengingatkan agar tidak mencari pengakuan manusia. Diriwayatkan oleh Tirmidzi, Nabi Muhammad bersabda:

Lihat Juga :  Bulan Ramadhan, Tempat Panti Pijat dan Hiburan Malam Wajib Tutup

“Barangsiapa yang mencari rida Allah saat manusia tidak suka, maka Allah akan cukupkan dia dari beban manusia. Barangsiapa yang mencari rida manusia tetapi Allah itu murka, maka Allah akan biarkan dia bergantung pada manusia,”

Maksudnya, apabila detikers sibuk melakukan sesuatu dengan harap mendapat balasan dari manusia yang lain, maka suatu saat kamu pasti akan dizalimi atau dikecewakan oleh mereka. Sebaliknya, jika rida Allah yang kamu kejar, maka niscaya Allah sendiri yang akan menolongmu dari berbagai masalah, dan Dialah sebaik-baik penolong.

Dari sini, bisa dilihat bahwa bergantung kepada Allah merupakan sebuah kunci kebahagiaan hidup. Ketika hati seorang hamba hanya diisi dengan Allah, maka sungguh ia akan terbebas dari berbagai kekecewaan. Ini sudah dibuktikan oleh Nabi Zakaria seperti yang diceritakan dalam Surah Maryam ayat 4:

“Ia (Zakaria) berkata, ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku.'” (QS. Maryam, [18]:4).

Lihat Juga :  Dewan Kesenian Palembang Gaungkan Dul Muluk dan Nenggung Mato Redup

Keutamaan Membaca Ma Fi Qalbi Ghairullah
Perlu diingat bahwa tidak ada sunah yang secara gamblang menyebutkan agar rutin membaca maa fii qalbii ghairullah. Kendati demikian, dengan terus mengucapkan kalimat tersebut, kamu semakin ingat untuk senantiasa bersandar kepada Allah SWT.

Dengan banyak mengingat Allah, maka keimanan seseorang bisa semakin bertambah. Selain itu, ungkapan tersebut juga sekaligus menjadi pengingat agar tidak mencari rida maupun berharap kepada manusia. Dengan begitu, insyaallah kamu terhindar dari kekecewaan.

Di samping ma fi qalbi ghairullah, juga terdapat ungkapan lain yang memiliki kemiripan makna. Itu adalah hasbunallah wanikmal wakil.

Zikir tersebut diucapkan oleh Nabi Ibrahim AS di saat dirinya hendak dibakar oleh kaumnya sendiri. Adapun arti hasbunallah wanikmal wakil adalah “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”. (*/sumber: detik.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button