One Day One Ayat : QS Al-Araf 199, Jadilah Engkau Seorang Pemaaf, inilah Balasan Allah SWT

AsSAJIDIN.COM — “Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh.” [QS. Al-A’raaf : 199]
Bagaimana kondisi ibadahmu? Berapa banyak shalat sunah yang kamu lakukan tiap harinya? Berapa banyak lembar quran yang kamu baca tiap harinya? Berapa banyak kajian yang kamu ikuti tiap pekannya?
Kalau hampir tidak ada, alias standar jalanin ibadah wajib doang, setidak-tidaknya jadilah seorang pemaaf, sehingga Allah pun akan mudah memaafkan kita atas segala dosa yang banyak kita lakukan. Tahukah bahwa Allah menyiapkan surga untuk orang-orang yang mudah memaafkan?
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (133) (yaitu) orang-orang yang menafqahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (134) [QS. Ali Imran : 133-134]
Kelihatannya gampang ya, tapi cobalah rasakan sendiri bagaimana sulitnya memaafkan kesalahan orang lain. Orang yang menghina kita, orang yang meremehkan kita, orang yang menzalimi kita, orang yang mencelakakan diri kita, betapa sulitnya membebaskan kesalahan mereka dengan satu kata maaf saja, pernah merasakannya Sob?
Karena sulitnya memaafkan itulah, Allah sungguh mencintai seorang pemaaf:
Dari ‘Aisyah Radiyallahu ‘anha, ia berkata: “Saya pernah mendengar Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wasalam bersabda, “Kecintaan Allah adalah pasti atas orang yang dibuat marah, tetapi ia berlaku santun (tidak membalasnya)”. [HR. Al-Ashbihani]
Bahkan memaafkan orang yang telah menzalimi kita juga merupakan sifat yang disarankan oleh Rasulullah, artinya. Sifat pemaaf merupakan sifat yang harus kita jadikan jati diri kita sebagai muslim. Jangan sampai amalan ibadah kita sedikit, sifat kita pun pendendam, astaghfirullaah. Na’udzubillah min dzalik.
Dari ‘Uqbah bin ‘Aamir, ia berkata : Aku pernah bertemu Rasulullah, lalu beliau berpesan kepadaku, “Wahai ‘Ubah bin ‘Aamir, sambunglah orang yang memutuskan hubungan denganmu, berilah orang yang tidak mau memberi kepadamu, dan maafkanlah orang yang berbuat zalim kepadamu”. [HR. Muttafaq ‘alaih.]
Bagaimana, berani untuk menjadi seorang yang punya sifat mudah memaafkan? (*)