Jumat Terakhir Bulan Rajab, Ini Beberapa Amalan yang Bisa Kita Lakukan, Hidup Lebih Tenang dalam Lindungan-Nya

ASSAJIDIN.COM — Wahai saudara-saudaraku semuanya.
Semoga selalu dalam keadaan sehat walafiat.
Tanpa terasa kita hari ini sudah memasuki Jumat terakhir di bulan Rajab.
Ada banyak amalan yang bisa dikerjakan umat Islam pada hari Jumat ini.
Jangan buang kesempatan dan sia-siakan waktumu untuk beramal dan berbuat kebaikan.
Berikut di antaranya :
1. Memperbanyak Sholawat
Dalam hadits yang dikeluarkan oleh Abu Dawud dan dishahihkan oleh al-Hakim dan Ibnu Hibban serta Al-Albani menyepakati keshahihannya, Rasulullah SAW menganjurkan memperbanyak sholawat pada hari Jumat.
Beliau bersabda :
“Sesungguhnya termasuk hari kalian yang paling utama adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan dan diwafatkan. Pada hari itu pula terjadi tiupan sangkakala dan binasa (seluruh makhluk). Maka perbanyaklah sholawat untukku di hari itu. Sesungguhnya sholawat kalian ditunjukkan kepadaku.”
Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana sholawat kami ditunjukkan pada Anda, saat Anda telah terkubur dalam tanah?”
Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla mengharamkan tanah untuk memakan jasad para Nabi.”
2. Membaca Surah Al Kahfi
Amalan hari Jumat lainnya adalah membaca surah Al Kahfi baik pada malam maupun siang hari.
Hal ini bersandar pada sabda Rasulullah SAW :
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
Artinya: “Barang siapa membaca surah Al Kahfi pada hari Jumat, niscaya Allah meneranginya dengan cahaya di antara dua Jumat.” (HR Al-Hakim dan dinilai shahih)
Kesunnahan membaca surah Al Kahfi pada malam harinya (Jumat) turut dikatakan Imam Syafi’i dalam kitabnya Al-Umm.
3. Salat Sunnah 2 Rakaat
Rasulullah SAW memerintahkan umatnya agar mengerjakan salat sunnah dua rakaat ketika imam sedang khutbah Jumat.
Hal ini disebutkan dalam hadits yang dikeluarkan Imam Bukhari dalam Shahih-nya dari Jabir RA, ia mengatakan,
“Ada seseorang masuk ke masjid ketika Nabi SAW sedang khutbah Jumat, maka ditanya, ‘Apakah engkau sudah salat?’ Dia menjawab, “Belum.’ Nabi SAW bersabda, ‘Salatlah dua rakaat (tahiyatul masjid)’.”
4. Sedekah
Amalan lain yang bisa dikerjakan pada hari Jumat adalah memperbanyak sedekah.
Imam Syafi’i dalam kitab Al Umm menyebutkan sebuah riwayat yang berisi pahala sedekah hari Jumat.
Berikut riwayatnya,
بَلَغَنَا عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى أَنَّ رَسُولَ اللهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَكْثِرُوا الصَّلَاةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَإِنِّي أُبَلَّغُ وَأَسْمَعُ قَالَ وَيُضَعَّفُ فِيهِ الصَّدَقَةُ
Artinya: “Telah sampai kepadaku dari Abdillah bin Abi Aufa bahwa Rasulullah bersabda, ‘Perbanyaklah membaca sholawat kepadaku di hari Jumat sesungguhnya sholawat itu tersampaikan dan aku dengar’. Nabi bersabda, ‘Dan di hari Jumat pahala bersedekah dilipatgandakan.”
5. Mendengarkan Khutbah dengan Serius
Syaikh Alauddin Za’tari mengatakan dalam Fiqh Al-‘Ibadat, ‘Ilmiyyan ‘Ala Madzahabi Al-Imam Asy-Syafi’i Ma’a Mutammimat Tanasub Al-‘Ashr yang diterjemahkan Abdul Rosyad Shiddiq, saat menghadiri salat Jumat hendaknya mendengarkan khutbah dengan serius tanpa berbicara. Bagi orang yang tidak bisa mendengarkan khutbah maka boleh berdzikir pada waktu itu.
6. Banyak Baca Al-Quran, Dzikir dan Doa
Imam an-Nawawi mengatakan dalam kitab Al-Adzkar yang diterjemahkan Ulin Nuha, pada siang dan malam Jumat disunnahkan memperbanyak bacaan Al-Quran, dzikir, dan doa.
Ia menukil sebuah riwayat dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA tentang waktu mustajab pada hari Jumat.
Rasulullah SAW bersabda, “Di dalam hari Jumat terdapat suatu saat, tidak sekali-kali seorang hamba muslim menjumpainya sedang ia dalam keadaan menunggu shalatnya seraya meminta sesuatu kepada Allah SWT melainkan Allah SWT memberikan kepadanya apa yang ia minta. (Nabi SAW bersabda demikian) seraya mengisyaratkan dengan tangannya menunjukkan makna sedikit.”
Amalan Masyhur
Amalan lain yang masyhur ketika memasuki Jumat terakhir bulan Rajab adalah membaca dzikir Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh.
Ini adalah ijazah dari para alim ulama yang cukup populer di kalangan pesantren.
Berikut bacaan yang dimaksud,
أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ
Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh
Artinya: “Ahmad utusan Allah, Muhammad utusan Allah.”
Sumber : Detikhikmah