Tempat Wisata di Arab Saudi (16) : Jabal Tsur, Saksi Sejarah Perjuangan Rasulullah
ASSAJIDIN.COM — Jabal Tsur berada di salah satu bukit tertinggi di kota Makkah. Tempat ini dulunya merupakan tempat persembunyian Nabi Muhammad dan Abu Bakar pada saat dikejar kaum kafir Quraisy ketika hendak hijrah ke Madinah.
GUA Tsur yang juga dikenal sebagai Jabal Tsur itu terletak sekitar 7 km dari Mekkah ke arah Thaif. Letak persisnya berada di salah satu puncak gunung Jabal Tsur yang sangat terjal dan dipenuhi bebatuan.
Mengutip dari buku 1001 Fakta Dahsyat Mukjizat Kota Mekkah karya Asima Nur Salsabila, Gua Tsur memiliki tinggi 1,25 m, panjang 3,5 m dan lebar sebesar 3,5 m. Bentuk Gua Tsur seperti wajan yang ditelungkupkan.
Terdapat dua pintu masuk yang ada di bagian timur dan barat. Pintu barat menjadi tempat yang digunakan Nabi Muhammad SAW bersama Abu Bakar saat bersembunyi dari kejaran kaum kafir Quraisy.
Tujuan ziarah
Bukit ini menjadi tempat perlindungan bagi Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar ash-Shiddiq saat mereka melarikan diri dari Mekah dalam peristiwa hijrah pada tahun 622 Masehi. Di samping itu, Jabal Tsur juga menjadi salah satu tujuan ziarah bagi umat Islam yang berkunjung ke Mekah.
Bukit ini terdiri dari batu-batu besar dan banyak dikelilingi oleh padang pasir. Di puncak bukit terdapat masjid kecil yang dikenal sebagai Masjid Jabal Tsur, tempat di mana para jamaah haji dan umrah melakukan ibadah dan ziarah.
Selain itu, di sekitar bukit juga terdapat banyak pohon-pohon kurma yang menjadi sumber pangan bagi penduduk setempat.
Gunung ini punya tiga puncak yang saling berdekatan dan menyambung. Gunung ini termasuk salah satu gunung tertinggi yang ada di Kota Makkah. Di puncaknya, ada sebuah gua yang sangat bersejarah, yaitu Gua Tsur.
Di gua yang berada di Jabal Tsur inilah Rasulullah SAW diselamatkan dari orang Quraisy yang mengejarnya.
Berkat mukjizat dari Allah, di depan gua tersebut tiba-tiba ada sarang laba-laba dan sarang burung merpati, sehingga Rasulullah luput dari kejaran kaum Quraisy.
Tiga hari
Diwayatkan bahwa Rasulullah SAW dan sahabatnya Bakar Shiddiq bersembunyi di dalam gua Tsur hingga tiga hari lamanya.
Abu Bakar sendiri sempat cemas karena hanya sejengkal dari dalam gua kaki Rasulullah bisa terlihat di luar.
Berkat pertolongan Allah, di mulut gua bersarang laba-laba menutupinya dengan jaring- jaring tebal. Sementara di sebelah mulut gua bersarang pula merpati dan bertelur di sana.
Seperti disebutkan dalam Al-Quran Surat At-Taubat ayat 40, berbunyi :
إِلَّا تَنصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ ٱللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ثَانِىَ ٱثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِى ٱلْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَٰحِبِهِۦ لَا تَحْزَنْ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِينَتَهُۥ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُۥ بِجُنُودٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ٱلسُّفْلَىٰ ۗ وَكَلِمَةُ ٱللَّهِ هِىَ ٱلْعُلْيَا ۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya:
“Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita”. Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Menyerah
Kaum Quraisy yang mengepung Rasulullah SAW akhirnya menyerah karena menganggap tidak mungkin gua itu dimasuki orang untuk bersembunyi.
Rasulullah SAW dan Abu Bakar kemudian keluar dari gua Tsur, lalu naik onta yang dibawakan oleh Abdullah bin Uraiqit atas pesan Abu Bakar. Abdullah ketika itu belum lagi memeluk Islam.
Dari Bukit Tsur, Rasulullah SAW ditemani Abu Bakar dan Amir bin Fuhairah, seorang penggembala kambing milik Abu Bakar, berangkat menunju Madinah dengan Abdullah bin Uraiqit sebagai penunjuk jalan.
Peristiwa ini menandai awal hijrah Nabi Muhamamad SAW dari Makkah Al Mukarraomah ke Madinah Al Munawwaroh. (Dari berbagai sumber)