SYARIAH

Adab Memotong Rambut Bagi Kaum Lelaki Menurut Islam

AsSAJIDIN.COM — Ada beberapa adab yang harus diperhatikan dalam urusan memotong rambut dalam islam. Bahasan kita kali ini adalah, adab memotong rambut bagi pria

Bagi pria, terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan ketika melakukan potong rambut. Belakangan ini, sering kita lihat beberapa pria justru memotong rambut dengan gaya yang dilarang oleh Rasul, yakni qaza’.

Qaza’ adalah memotong rambut dimana rambut hanya dipotong sebagian sedangkan sebagian dibiarkan.

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallâhu ‘anhumâ bahwa beliau berkata,

ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ‏‎ ‎ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻧَﻬَﻰ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻘَﺰَﻉِ

“Sesungguhnya Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam melarang dari Qaza’.”

Lihat Juga :  Doa Hari Ke-2 Ramadhan Memohon Keridhoan Allah SWT

Ditanyakan kepada Nâfi’ yang meriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, “Apa Qaza’ itu?” Nâfi’ menjawab, “Sebagian kepala anak kecil digundul, dan sebagian yang lainnya ditinggalkan.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim. Lafazh hadits milik Muslim)

 

Dari Aisyah ra berkata: “Posisi rambut Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam adalah di atas ujung daun telinga dan di bawah ubun-ubun.”

Rasulullah juga selalu menjaga rambutnya agar selalu terawat dengan baik. Ia selalu merawat rambutnya meskipun agak panjang.

عَنِ الْبَرَّاءِ بْنِ عَازِبٍ يَقُوْلُ مَا رَأَيْتُ مِنْ ذِيْ لِمَّةٍ أَحْسَنَ مِنْهُ وَفِيْ رِوَايَةٍ كَانَ يَضْرِبُ شَعْرَهُ مَنْكِبَيْهِ

Lihat Juga :  Kumpulan Hadist tentang Mustajabnya Doa di Waktu Sahur

Dari Bara’ bin Azib, dia berkata, “Aku tidak pernah melihat rambut melampaui ujung telinga seorang pun yang lebih bagus dari (rambut) Rasulullah.” Dalam suatu riwayat lain, “Rambut Rasulullah sampai mengenai kedua bahunya.” (HR. Muslim)

Pernah suatu hari datang seorang sahabat pada Nabi dengan rambut dan jenggot yang acak-acakan. Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassallam pu bersabda: “Tidakkah yang seperti ini lebih baik daripada kalian datang dalam kondisi rambut acak-acakkan dan tidak berminyak sehingga berpenampilan seperti setan?”

(*/Sumber: dalam islam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button