Rumah Tahfizh Daarul Ihsan Gelar Haflah dan Wisuda Tahfizh, Lahirkan Generasi Qur’ani
ASSAJIDIN.COM — Memiliki keterbatasan fisik yang tak sempurna sejak lahir tak menyurutkan semangat, Aldo yang merupakan salah satu santri tunanetra di Rumah Tahfizh Daarul Ihsan Desa Limbang Jaya Kabupaten Ogan Ilir membaca kitab suci Al Quran.
Lantunan ayat suci Al Quran tersebut dibacakannya saat membuka kegiatan haflah dan wisudah tahfizh di Rumah Tahfizh Daarul Ihsan pada hari Rabu, 20 Desember 2023.
Tak luput pula, momen kebahagiaan tersebut dihadiri oleh para orang tua santri, pendidik, masyarakat sekitar, dan unsur pimpinan desa serta tamu undangan lainnya.
Meskipun ia mengalami tunanetra sejak lahir, tak menyurutkan semangatnya mengaji dan menghafsl Al Quran. Terbukti, di usjanya menginjak 13 tahun ia mampu menghafal Al Quran sebanyaj 2 Juz.
Ketua Yayasan Daarul Ihsan, Ustadz Ihsan MPd menyampaikan dalam kata sambutannya bahwa haflah dan wisuda tahfidz merupakan momen yang sangat penting dan ditunggu oleh para santri.
Tentunya harapan terbesarnya, para santri mampu menjadi generasi Qurani yang dapat membangun Negeri sesuak dengan tema yang diangkat dalam kegiatan ini.
Lantunan bacaan ayat suci Al Quran serta menampilkan berbagai macan hafalan menjadi salah satu kegiatan acara tersebut.
Penampilan para santri ini mendapat sambutan yang hangat dari para orang tua santri dan masyarakat setempat.
“pada wisuda tahun ini, terdapat beberapa kategori yaitu 1 juz terdiri 25 orang, 2 juz terdiri 2 orang, Surat Al Burj terdiri 15 orang dan Surat Al Munafiqun terdiri 22 orang,” ujar Ustadz Ican.
Penutupan acara ditandai dengan pemberian penghargaan kepada para santri yang telah berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qur’an, berupa sertifikat penghargaan.
“harapannya para santrj menjadi generasi yang Qur’ani, yang selalu mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,”katanya
Terdapat pula Tausyiah agama dari Dr. H.Husnul Amin LC.MHI.MM selaku Ketua Majelis Pesantren Dan Dakwah Indonesia Provinsi Sumatera Selatan.
Pada tausyiah nya beliau berpesan kepada para orang tua santri, yang anaknya hari ini diwisuda untuk selalu menjaga dan memantau perkembangan anaknya dalam murojaah hafalan dan menambah jumlah juz dan surat hafalanya.
“Tantangan terberat pasca wisuda adalah daya juang dan kontrol anak itu sangat sulit dan itu butuh peran orang tua,”katanya.
Dalam momen wisuda ini beliau berpesan untuk selalu mendoakan saudara-saudara Muslim kita di Palestina. (*/Tri jumartini/rilis)